Anton, Pelatih yang Rela 4 Jam Terombang-ambing di Laut demi Pembinaan Sepak Bola Kangean

Andri - Senin, 17 Juni 2024 20:15 WIB
Anton saat memberikan materi latihan selama di Kangean

Dedikasinya kepada sepak bola sangat tinggi. Ombak dan berada di tengah laut selama lebih dari satu jam rela dilakoni.

--

SUMENEP I halojatim.com - Kangean adalah salah kepulauan yang ada di tengah lautan. Masuk di wilayah Kabupaten Sumenep, butuh perjuangan ekstra untuk bisa mencapai ke sana.

Namun, kondisi itu tak membuat Anton menyerah. Sebaliknya, lelaki asal Bangil, Kabupaten Pasuruan, itu merasa termotivasi dan tertantang.

"Saya harus naik kapal cepat dari Pelabuhan Sumenep. Perjalanan saya tempuh selama empat jam," ungkap Anton.

Kepulauan Kangean adalah istilah kolektif yang mengacu pada wilayah Pulau Kangean (pulau utama) dan gugusan pulau-pulau sekitarnya yang terletak di bagian utara Laut Bali, sebelah barat laut Nusa Tenggara, sekitar 120 km (75 mi) di utara Bali. Kangean secara administratif masih merupakan bagian dari Kabupaten Sumenep. Kangean terdiri dari total 91 pulau dengan 27 pulau berpenghuni. Terlepas dari administrasi kabupaten, ibu kota dari kepulauan Kangean adalah Arjasa, yang merupakan kecamatan terbesar yang terletak di belahan barat pulau Kangean, pulau kangean terdiri dari 3 kecamatan, Kecamatan Arjasa, Kangayan dan Sapeken

Tak ada rasa takut dan cemas selama perjalanan menuju Kepulauan Kangean.Ini karena Anton datang dengan misi mulia.

"Saya dapat tugas dan amanah serta dukungan Para Istruktur PSSI guna untuk memperbaiki dan membenahi sepak bola di Pulau Kangean. Bahkan, saya tak sabar untuk bisa segera sampai," lanjut lelaki dengan lisensi kepelatihan C AFC itu.

Setelah berangkat pukul 09.00 WIB, dia menginjakan kaki pukul 13.00 WIB. Anton berada di Pulau Kangean selama seminggu.

‘’Maunya, ketika sampai saya bisa langsung bertemu dengan pemain. Sudah tak sabar melatih mereka dan berbagi ilmu,’’ ujar Anton.

Oleh pihak sekolah yang mendatangkannya, dia diminta untuk istirahat lebih dulu. Harapannya, esoknya ketika memberikan materi dan berbagi ilmu, kondisi Anton sudah segar kembali.

‘’Meski didatangkan pihak sekolah tapi pemain yang ikut kegiatan saya bukan hanya dari sana. Tapi juga para pemain-pemain muda yang ada di Pulau Kangean,’’ lanjutnya.

Nama Anton sebagai sosok pelatih yang dekat dengan pembinaan sepak bola usia muda menjadi daya tarik sendiri. Kegiatan pelatihan sepak bola yang dipimpin diikuti oleh banyak peserta.

Ya, di musim 2023/2024, dia masuk dalam jajaran pelatih Tim Madura United Elite Pro Academy (EPA). Selain itu, di kampung halamannya, Anton juga mempunyai akademi sepak bola yang diambil dari namanya, ANFA atau Anton Football Academy.

‘’Antusias pemain muda di Kangean sangat besar. Sayang, banyak di antara mereka masih banyak yang harus dibenahi,’’ ujarnya.

Di luar itu, sarana dan prasarana di Kangean, papar Anton, juga masih perlu pembenahan. Hanya, baginya, dia melihat Kangean mempunyai potensi besar di sepak bola.

‘’Semoga ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat dan akan ada pesepak bola hebat lahir dari Kangen,’’ tandasnya. (*)

Editor: Andri
Tags sepakbola#kangeanBagikan

RELATED NEWS