Angka Stunting di Jatim, Bangkalan Tertinggi, Mojokerto Terendah, Jember Peringkat 15
JEMBER, Halojatim.com- Angka stunting atau gizi buruk pada anak di Jawa Timur (Jatim) saat ini belum sepenuhnya bisa ditekan.
Saat ini angka stunting menyebar di berbagai kabupaten kota di Jawa Timur, angka kemiskinan dan pernikahan dini bisa memicu stunting pada anak.
Kepala BKKBN Provinsi Jatim Maria Ernawati menyebut angka stunting tertinggi di Jawa Timur saat ini ada di Kabupaten Bangkalan dan terendah adalah Kabupaten Mojokerto.
- https://halojatim.com/read/tiga-bulan-ke-depan-angka-stunting-di-surabaya-nol
- https://halojatim.com/read/nganjuk-gencar-tekan-stunting-jadi-ngek-jel-bayi-nangis-langsung-kasih-asi
Sedangkan untuk wilayah Jember sendiri berada pada peringkat 14 di Jawa Timur.
Bupati Jember Hendy Siswanto, menyebut angka stunting di Jember masih tinggi.
Dia mengajak seluruh pihak menurunkan angka stunting.
Menurutnya, Pemkab Jember telah berupaya semaksimal mungkin dalam mencegah dan menurunkan angka stunting tersebut.
Bupati Hendy menyebut berbagai langkah pemerintah tersebut akan sia-sia jika masyarakat belum terlibat juga.
“Pemkab Jember bekerjasama dengan Pengadilan Agama, Kemenag, juga dengan Kepolisian untuk mengecek jangan sampai penghulu itu memalsukan usia yang belum saatnya nikah, itu tidak boleh, makanya verifikasi data sangat penting,” ungkap Bupati Hendy saat menghadiri acara pembentukan kader CoE (Center of Excellent) BKKBN Se-Provinsi Jatim di Jember, dilansir Halojatim.com dari laman jemberkab.go.id, Sabtu (19/2).
Hendy juga menyebut stunting ini disebabkan berbagai hal, mulai dari ekonomi artinya keluarga tersebut dalam keadaan miskin.
Kemudian penyebab lainnya juga karena pernikahan dini, termasuk pola asuh orangtua dan pemberian gizi yang belum terpenuhi dengan baik. (*)