SURABAYA I halojatim.com - Kritikan tajam diarahkan kepada Aji Santoso. Pelatih Persebaya tersebut dianggap sebagai biang kerok kegagalan Bajol Ijo, julukan Persebaya, gagal mengalahkan Persija Jakarta pada pertandingan terakhirnya dalam lanjutan Liga 1 Musim 2021/2022.

Sempat unggul 3-1, ternyata hasil yang diraih tak sesuai harapan. Dua gol mantan pemainnya Makan Konate membuat Persija mampu menahan imbang 3-3.

Banyak yang menilai hasil tersebut karena kesukaan pelatih Aji Santoso yang sering melakukan bongkar pasang pemain. Saat melawan Macan Kemayoran, julukan Persija, Aji dianggap berani menyusun pemain. Beberapa pemain yang kualitasnya kurang mumpuni malah dipasang sebagai starter.

Seperti di lini tengah, duet tangguh Muhamad Hidayat dan Alawi Slamat dibongkar. Aji lebih mempercayakan Rahmat Irianto sebagai pasangan Alawi. Padahal sudah terbukti Hidayat dan Alawi merupakan gelandang tangguh dan bisa membawa Persebaya tak terkalahkan selama 12 kali pertandingan. Ketika itu, Rian, panggilan Rahmad Irianto, ada di tim nasional.

Begitu juga di depan. Saat melawan Persija, Aji mencadangkan Samsul Arif. Sebagai gantinya, mantan kapten Persebaya saat juara 1997 itu mempercayai pemain barunya asal Belanda Arsenio Valpoort. Sebuah keputusan yang mengundang banyak kritik. Apalagi, Valpoort banyak membuang peluang yang seharusnya menjadi gol.

Di media banyak yang berharap agar Aji tak lagi suka melakukan bongkar pasang pemain. Komposisi yang pernah membawa Bajol Ijo tak pernah terkalahkan selama 12 kali pertandingan bisa dipertahankan. Aji juga diharapkan berani membangkucadangkan pemain meski pun berlabel nasional.

Hasil imbang melawan Persija membuat Persebaya semakin berat dalam perburuan juara. Apalagi, dalam beberapa pertandingan banyak poin penuh yang hilang. (*)