AJAK LURAH DAN CAMAT HADAPI DBD

Andri - Selasa, 18 Januari 2022 09:30 WIB
Salah satu Puskesmas di Kota Surabaya. Puskesmas menjadi salah satu tempat utama menghadapi DBD

SURABAYA I halojatim.com - Kota Surabaya tidak hanya bersiap menghadapi varian Covid-19. Tapi kota kedua terbesar di Indonesia tersebut juga antisipasi akan adanya Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Saat ini ada delapan warga yang terkena DBD. Mereka sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit," kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Pihaknya, katanya, mengambil sejumlah langkah yakni, pertama berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Surabaya untuk segera melaporkan kasus demam dengan gejala yang menyerupai DBD. Kedua, berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk menggerakkan semua elemen masyarakat dalam upaya pemberantasan. Ketiga, mengoptimalkan peran kader kesehatan dengan melakukan pemantauan pada kondisi jentik di lingkungan permukiman di wilayahnya masing-masing secara rutin, minimal satu pekan sekali.

"Mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus (Menutup, Menguras, dan Mengubur)," kata Eri.

Selain itu, para kader kesehatan juga melakukan surveilans (kegiatan pengamatan penyakit) berbasis masyarakat. Apabila terdapat laporan yang terduga DBD di wilayahnya, maka akan langsung mengkoordinasikan dengan puskesmas setempat.

"Keempat, kami melakukan penanggulangan secara tepat pada kasus konfirmasi DBD dengan menyediakan penyelidikan epidemiologi, untuk memutus mata rantai penularan dalam waktu kurang dari 2x24 jam sejak laporan pertama," kata Eri.

Eri mengatakan, bahwa pihaknya secara rutin telah membagikan larvasida atau pestisida pembunuh jentik nyamuk kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan jentik di tempat penampungan air yang sulit di kuras. (*)

RELATED NEWS