Aduh,12 Awak dari Indonesia ada di Kapal Tanker Minyak Rusia Meledak dan Kandas

Anov - Kamis, 06 Maret 2025 10:27 WIB
Kapal tanker Koala (Aleksandr Drozdenko / Telegram)

LENINGRAD - Kapal tanker minyak Rusia Koala yang membawa 130.000 ton bahan bakar minyak kandas di sebuah pelabuhan di wilayah Leningrad, Rusia. Sebanyak 12 dari 24 kru kapal adalah warga Indonesia.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu 9 Februari 2025 malam ketika kapal tanker Koala berada di dermaga ketiga di pelabuhan laut Rusia di Ust-Luga. Beberapa ledakan tiba-tiba terjadi di ruang mesin kapal tanker. Setelah itu kapal mulai terisi air.

“Ada insiden teknis saat menghidupkan mesin merusak ruang mesin kapal,” kata Gubernur Oblast Leningrad Alexander Drozdenko melalui saluran Telegram.

Kapal tanker itu, yang mengibarkan bendera Antigua dan Barbuda tersebut memiliki 24 awak. Mereka termasuk empat warga Rusia, delapan warga Georgia, dan 12 warga Indonesia. Beruntung seluruh awak selamat. Tidak ada daftar nama kru yang dirilis oleh otoritas setempat dan lembaga terkait.

Dilaporkan menjelang pukul 02.00 dini hari waktu setempat sekitar 130.000 ton bahan bakar minyak dimuat ke atas kapal tanker. Kapal sudah bersiap untuk berlayar, ketika tiga ledakan dahsyat menggelegar di ruang mesin.

Menjelang pukul 05.00 pagi, terlihat jelas bahwa kapal kandas dengan bagian buritan terlebih dahulu. Staf Kementerian Darurat Rusia memasang penghalang di sekeliling kapal. Namun, menurut data awal, tidak ada kebocoran produk minyak ke dalam air. Tidak ada yang terluka akibat insiden tersebut.

Badan Federal untuk Transportasi Laut dan Perairan Pedalaman (Rosmorrechflot) Rusia menulis awak kapal melarikan diri dari kapal. "Badan terkait sedang menyelidiki insiden tersebut," katanya sebagaimana dikutip Moscow Times. Kondisi kapal juga akan segera diperiksa.

Insiden Lain

Beberapa jam sebelumnya kapal pengangkut barang curah China An Yang2 juga kandas di dekat pantai pulau Sakhalin dekat pelabuhan Rusia Nevelsk. Menurut media independen Rusia Baza, kapal yang membawa 56 ton bahan bakar diesel, 706 ton mazut (bahan bakar minyak berat berkualitas rendah), dan 1.000 ton batu bara.

Kapal mengalami kerusakan lambung kapal di distrik Nevelsk, Oblast Sakhalin selatan yang menghadap ke Jepang utara. Kapal dengan 20 awak kapal itu dilaporkan kandas di selatan pelabuhan Nevelsk.

Kementerian Darurat Rusia juga mengklaim tidak ada tumpahan bahan bakar, dan pekerjaan sedang dilakukan untuk mengapungkan kembali kapal tersebut. Sumber-sumber lokal melaporkan kesulitan komunikasi dengan awak kapal China karena masalah penerjemahan, demikian yang dicatat oleh saluran Telegram.

Sebelumnya pada tanggal 15 Desember 2024, dua kapal tanker Rusia Volgoneft-212 dan Volgoneft-239 juga tenggelam di Selat Kerch. Kapal menumpahkan 4.300 ton bahan bakar. Pada bulan Januari, pantai-pantai yang menghitam akibat minyak membentang dari Krasnodar Krai milik Rusia hingga Sevastopol milik Krimea yang diduduki.

Di bawah sanksi Barat, Rusia semakin bergantung pada kapal tanker tua berbendera asing dalam armada bayangannya. Kapal kerap menghadapi kegagalan teknis yang sering terjadi dan menimbulkan risiko lingkungan dan keamanan yang semakin besar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 10 Feb 2025

Editor: Anov
Bagikan

RELATED NEWS