70 Anggota TNI di Jatim Dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

Asih - Selasa, 04 Oktober 2022 18:13 WIB
Pelantikan Bapak Asuh Anak Stunting di Jatim yang disaksikan Gubernur Khofifah.

SURABAYA | halojatim.com - Sebanyak 70 anggota TNI dan mitra dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.

Pengukuhan dilakukan Kepala BKKBN RI, Dr dr Hasto Wardoyo, SpOG (K), disaksikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) III Surabaya, Brigjen TNI Much. Sulehan, Senin (3/10/22).

Pengukuhan ini dilaksanakan dalam acara Peringatan HUT TNI "Bakti TNI untuk Jatim Bangkit" yang digelar di Balai Prajurit Lapangan Kodam V/ Brawijaya.

Sekitar 300 orang undangan hadir pada pengukuhan tersebut antara lain Deputi ADPIN BKKBN, Deputi Lalitbang BKKBN, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Kepala Baznas Jawa Timur, Dandim, Danrem, Tim Percepatan Penurunan Stunting, Tim Pendamping Keluarga, Penyuluh KB, IBI Jatim, keluarga TNI, keluarga beresiko stunting dan UMKM Surabaya.

Gubernur Khofifah mengapresiasi sinergitas TNI pada hari jadi yang ke-77 kali ini. “Melalui sinergitasi ini akan menjadi kekuatan bagi BKKBN untuk menyapa lebih riil lebih detil bagaimana kita bisa menemu kenali mengintervensi dan melakukan pendampingan kasus stunting’’ kata Khofifah.

indonesia punya komitmen kuat untuk pulih lebih cepat. Diharapkan sinergi ini jadi kekuatan yang besar, bukan hanya bagi jajaran Kodam V/ Brawijaya tapi juga bagi sinergitas di semua lini semua lingkungan dan stakeholder tidak hanya di Jawa Timur.

Brigjen TNI Much. Sulehan mengatakan langkah ini sebagai bagian dari tanggungjawab dalam menangani anak stunting sehingga menurunkan angka stunting khususnya di Jawa Timur.

“Kami juga membuka ruang bagi semua pihak terkait dalam penanganan stunting di wilayah Jawa Timur. Kami menyadari penanganan stunting memiliki tantangan yang sangat berat oleh karena itu kami akan mengajak segenap komponen masyarakat untuk bekerja sama bersinergi dalam menjalankan tanggungjawab ini,” ujarnya.

Kepala BKKBN, drHasto berterimakasih kepada Pangdam dan jajarannya yang telah melaksanakan layanan kontrasepsi dan perhatiannya terhadap stunting yang luar biasa.

Menurut Hasto, selain suboptimal nutritional dan suboptimal health yang menyebabkan stunting parenting juga menjadi faktor penting sehingga pernikahan usia muda memicu terjadinya perceraian, itu juga menjadikan parenting tidak sempurna sehingga anak kurang mendapatkan perhatian yang optimal.

Menurunkan stunting, menurut dokter Hasto caranya adalah dengan mencegah munculnya stunting baru.

“Mulai pranikah, selama hamil, sampai dengan 1000 hari kehidupan pertama. Dengan merencanakan betul jarak kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi, gizi dipenuhi, pengasuhan yang baik, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga, tidak ada anak yang terlantar kita akan lebih cepat mengatasi dan menurunkan angka stunting ini,” pungkasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS