61 Desa di Bangkalan Rawan Alami Kekeringan, Berikut Daftarnya

ifta - Rabu, 24 Mei 2023 07:18 WIB
Ilustrasi Air Bersih undefined

Bangkalan, Halojatim.com- Sebanyak 61 desa di Bangkalan Madura rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Jumlah puluhan desa tersebut tersebar di sembilan kecamatan, yakni Blega, Arosbaya, Klampis, Modung, Galis, Kokop, Kwanyar, dan Tanah Merah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Heri Susianto mengatakan rincian lokasi yang rawan mengalami kekeringan di Kecamatan Blega, adalah Desa Panjalinan, Alas Rajah, Bates, Gigir, dan Pengeran Gedungan.

Di Kecamatan Arosbaya, desa-desa yang rawan kekeringan meliputi Desa Batonaong, Karang Duwak, Glagga, Pandan Lanjang, dan Ombhul.

"Pada Kecamatan Klampis, berdasarkan pendataan tim kami, desa-desa yang terdampak kekeringan termasuk Desa Banteyan, Bragang, Lergunong, Penyaksaghan, Tenggun Dajah, Manonggal, Larangan Glintong, Larangan Sorjan, dan Desa Bulung," ujarnya dikutip pada Rabu (24/5) dari laman Antara.

Selanjutnya, di Kecamatan Modung, satu desa yang terdampak adalah Desa Kolla, sedangkan di Kecamatan Sepulu, enam desa yang terdampak adalah Saplasah, Gunilap, Kelbung, Bangsareh, Klapayan, dan Gengsean.

Di Kecamatan Galis, desa-desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih saat kemarau termasuk Kajuanak, Galis, Pekadan, Banyubunih, Separagh, Bangpendeh, Tlagah, Tellok, Longkek, Daleman, dan Kranggan Temor.

Selanjutnya, di Kecamatan Kokop, desa-desa yang terdampak meliputi Dupok, Bandasoleh, Batokorogen, Tramok, Katol Timur, Lembung Gunong, Ampara'an, Kokop, Tlokoh, Durjan, Mano'ang, Mandung, dan Bendeng Laok.

Di Kecamatan Kwanyar, desa-desa yang terdampak adalah Gunungsereng, Sumur koneng, dan Murombuh.

Sementara di Kecamatan Tanah Merah, desa-desa yang terdampak meliputi Tanah Merah laok, Pangeleyan, Padurungan, Pacentan, Dlambah Dajah, Kranggan Barat, Buddan, dan Mrecah.

Terkait dengan hal itu, BPBD memberikan bantuan tandon dan jerigen. BPBD Pemkab Bangkalan juga telah menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat yang tinggal di 61 desa tersebut agar hemat dalam menggunakan air.

"Karena berdasarkan prakiraan, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2023," jelasnya. ***

RELATED NEWS