2.816 Konten Kena Take Down Usai Sebarkan Hoaks soal Covid-19

ifta - Minggu, 02 Mei 2021 11:25 WIB
Ilustrasi: Waspada berita hoaks COVID 19/Istimewa undefined

Hoaks terkait dengan Covid-19 hingga saat ini masih terus terjadi. Hoaks ini disebarkan oleh warganet melalui konten-konten di media sosial.

Tercatat bahkan ada ribuan konten yang menyebarkan berita bohong ini, terkait dengan hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah melakukan langkah tegas dengan melakukan take down atau hapus permanen konten-konten tersebut.

Data terbaru yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga saat ini telah mencatat dan melabel tak kurang dari 1.556 konten hoaks terkait Covid-19, dan 177 konten hoaks khusus terkait vaksin Covid-19.

Menkominfo menjelaskan, untuk melawan hoaks terkait pandemi ini memerlikan upaya bersama dan gotong-royong dari sisi hulu hingga hilir.

"Dari hulu melalui pendekatan edukasi literasi digital, di sisi tengah adalah upaya bersama pemerintah, komunitas dan media massa dalam melakukan klarifikasi dan diseminasi informasi, sedangkan di sisi hilir adalah penegakan hukum berupa pemutusan akses dan upaya lebih lanjut oleh kepolisian,” jelas Kominfo, seperti dilansir dari keterangan resmi kominfo, dari halopacitan.com jejaring halojatim.com.

Berdasarkan pantauan Tim AIS Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo hingga pekan ini ditemukan 1.556 isu hoaks mengenai Covid-19 dengan total sebaran 3.261 di platform media sosial. Dari 3.261 konten yang tersebar telah ditindaklanjuti untuk diputus akses atau take down sebanyak 2.816 konten.

Sejumlah rujukan yang dapat menjadi acuan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi tentang Covid-19 semisal melalui situs WHO dan UNICEF, ataupun di dalam negeri dapat mengunjungi situs www.covid19.go.id yang dikelola oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), serta situs Kementerian Kesehatan.

Adapun untuk memeriksa suatu kabar adalah hoaks atau bukan, KPCPEN telah menyiapkan tautan khusus di http://s.id/infovaksin. *

RELATED NEWS