PWNU dan MUI Jawa Timur Tolak Acara Hijrahfest,  Tuntur Panitia Minta Maaf 1x24 Jam

Asih - Kamis, 13 Oktober 2022 20:19 WIB
KH Ahsanul Haq, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bersama dai Surabaya, KH Ilhamullah Sumarkhan.

SURABAYA | halojatim.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menolak digelarnya Surabaya Islamic Festival (Hijrahfest) yang sedianya akan digelar Junat (14/10/2022) hingga Minggu (16/10/2022) di Jatim Expo Surabaya.

PWNU Jatim merasa tidak ada kaitannya dengan acara tersebut. Dimasukkannya logo NU di acara itu bukan atas persetujuan. Logo NU dicatut oleh penyelenggara ajang yang ditolak digelar di berbagai daerah itu.

Sekretaris PWNU Jawa Timur, Prof Akh Muzakki menegaskan, PWNU Jatim sama sekali tidak terlibat dan melibatkan diri dalam penyelenggaraan acara tersebut.

BACA JUGA :


"PWNU Jatim memprotes keras dan mendesak pihak penyelenggara untuk meminta maaf 1 x 24 jam atas pencatutan logo NU dalam penyelenggaraan acara hijrahfest di JX tersebut," tutur Prof Akh Muzakki, Kamis (13/10/2022).

Seperti diketahui, sempat tersiar di media sosial pernyataan Arie Untung, artis dan seorang dari kelompok Hijrahfest, yang menyelenggarakan acara dengan menempelkan nama "Surabaya" dalam "Surabaya Islamic Festival", menyebut direstui kalangan kiai di NU Jawa Timur.

Sontak pun mendapat respon dari masyarakat, khususnya warga Nahdliyin yang menyayangkan klaim dukungan dimaksud.

Dalam video lainnya juga beredar, Arie Untung memberi pernyataan bersama M. Hasan Ubaidillah. Hasan Ubaidillah menyampaikan penjelasan berikut:

"Assalamu'alaikum Wr. Wr.
Setelah mencermati perkembangan acara Hijrafest Surabaya Islamic Festival yang sampai saat ini belum mendapatkan restu dari MUI Jatim maupun PWNU Jatim. Maka statemen yang pernah dibuat berupa imbauan dan ajakan untuk ikut meramaikan acara tersebut yang berasal dari saya agar tidak dikeluarkan dan tidak dipublikasikan. Demikian, atas pengertian dan kerja samanya disampaikan terima kasih," tulis Hasan Ubaidillah pada Senin (10/10/2022).

Tidak hanya PWNU Jatim yang protes tentang acara itu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur pun memberi merasa nama MUI dicatut untuk acara tersebut.

"MUI Jatim menyatakan sikap bahwa tidak ada keikutsertaan dan tidak melibatkan diri dalam pengelenggaraan kegiatan hijrahfest (Surabaya Islamic Festival) 2022 di Jatim Expo Surabaya," tutur Ketua MUI Jawa Timur, KH Ahsanul Haq, Kamis (13/10/2022).

MUI Jawa Timur pun menyatakan dengan tegas dan menuntut agar kelompok Hijrahfest untuk minta maaf dalam waktu 1 kali dalam 24 jam.

"MUI Jatim menolak keras adanya pencantuman logo MUI dalam acara tersebut dan mendesak penyelenggara untuk meminta maaf dengan kurun waktu 1 x 24 jam," tutur Kiai Ahsanul Haq, yang juga aktif di Badan Amil Zakat Nasional (BASNAS) Jawa Timur.

Penolakan acara ini karena NU mensinyalir acara itu digelar kelompok yang terindikasi gerakan yang cenderung mendeskreditkan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. Di antara mereka, terdapat sejumlah nama yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung organisasi yang telah dilarang secara resmi oleh Pemerintah Indonesia.

Editor: Asih

RELATED NEWS