Pengguna Mulai Ramai-ramai Tinggalkan TikTok, Ini Sebabnya

ifta - Kamis, 14 Maret 2024 11:43 WIB
TikTok Mulai Ditinggalkan di Luar Negeri, Alasannya Karena Pengguna Fokus Menjalani Hidup (Istimewa)

Halojatim.com - Untuk pertama kalinya terjadi penurunan jumlah pengguna TikTok.

Bahkan laju pertumbuhan aplikasi berbagi video ini mulai menunjukkan penurunan khusus dari pengguna yang berumur dewasa.

Penurunan signifikan pengguna TikTok ini terjadi di Amerika Serikat.

Lalu apa sebabnya?

Dikutip TrenAsia.com dari Entrepreneur, sebagian pengguna TikTok yang awalnya mulai menggunakan aplikasi saat mereka masih remaja kini telah beranjak dewasa muda dan tidak lagi punya banyak waktu untuk menghabiskan berjam-jam menggulir layar.

TikTok tidak mengalami pertumbuhan pada akhir tahun 2023. Begitupun di Amerika Serikat, yang malah mengalami penurunan.

Hal ini cukup mengejutkan mengingat aplikasi ini sebelumnya mengalami pertumbuhan yang pesat sejak diluncurkan oleh ByteDance, perusahaan teknologi China, pada tahun 2016.

Mengapa hal ini terjadi? Beberapa pengguna mungkin telah menghapus aplikasi tersebut.

Namun, alasan yang lebih mungkin adalah tidak adanya cukup waktu dalam sehari bagi pengguna untuk terus menonton video TikTok. Terutama bagi pengguna muda yang kini sedang menghadapi masa dewasa yang sibuk.

Data menunjukkan jumlah pengguna TikTok di AS usia 18 hingga 24 tahun mengalami penurunan hampir 9% dari tahun 2022 hingga 2023, menurut laporan The Wall Street Journal yang mengutip perusahaan analitik Data.ai.

Seiring bertambahnya usia, pengguna TikTok mulai memikul tanggung jawab baru yang menyita waktu mereka. Pekerjaan, kuliah, dan tugas-tugas rumah tangga menguras waktu yang dulu bisa mereka habiskan untuk menonton video TikTok.

Anak muda yang sebelumnya merupakan penggemar berat TikTok kini juga mulai mempertimbangkan kembali waktu mereka. Mereka menyadari bahwa mereka tidak lagi memiliki waktu yang luang untuk menonton TikTok sepanjang hari, seperti yang biasa mereka lakukan ketika masih remaja.

Misalkan pengguna-pengguna itu berusia sekitar 13 tahun ketika mereka pertama kali mengunduh aplikasi tersebut pada tahun 2016 dan 2017. Sekarang, orang-orang ini berusia minimal 20 tahun.

Mereka memiliki pekerjaan penuh waktu atau sedang belajar di perguruan tinggi. Bagi banyak orang, orang tua mereka tidak lagi mencucikan pakaian, memasak makanan, atau mengantar jemput mereka ke pertandingan olahraga, rapat, dan acara lainnya.

The Wall Street Journal baru-baru ini mewawancarai beberapa pengguna TikTok berusia 20-an. Mereka menceritakan cerita yang serupa: Mereka mulai menyadari bahwa TikTok, khususnya, menghalangi tidur, pekerjaan, tugas rumah, dan hubungan.

Mereka juga mengatakan bahwa banyak teman mereka telah menghapus aplikasi tersebut atau mengurangi penggunaannya dalam beberapa bulan terakhir.

Keilah Bruce, seorang akuntan berusia 27 tahun, mengatakan kepada Journal bahwa dia berhenti menggunakan TikTok tahun lalu.

"Sekarang saya berada pada titik yang baik dengan teman-teman, keluarga, cucian, dan cucian," katanya. "Saya tidak ingin lagi mengorbankan hal-hal tersebut."

"TikTok menawarkan beberapa alat, mulai dari batasan waktu layar kustom hingga pengingat tidur, yang digunakan oleh jutaan orang untuk membantu mereka membuat keputusan yang disengaja tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka," kata juru bicara TikTok kepada Journal, menambahkan bahwa aplikasi tersebut secara rutin mengingatkan orang tentang fitur-fitur ini.

Jadi, sementara TikTok masih menarik bagi banyak orang, terutama yang lebih muda, perubahan kebutuhan dan prioritas dalam hidup bisa berdampak pada popularitas dan pertumbuhan aplikasi tersebut. ***

Editor: ifta

RELATED NEWS