Pemkab Ngawi - PT SIER Kembangkan Kawasan Industri Tematik
SURABAYA | halojatim.com - Pemerintah Kabupaten Ngawi akan mengembangkan kawasan industri seluas 1.200 hektar. Karena itu, Pemkab Ngawi menggandeng PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) sebagai pengelola.
Kerjasama dilakukan Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetyono dengan Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, di kantor SIER Surabaya, Rabu (11/1/2023).
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan Pemkab Ngawi ingin melakukan percepatan pengembangan kawasan industri ini sebagai mana yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 80/2019.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/belum-ada-seperti-trio-samba-1997
- https://halojatim.com/read/penumpang-ka-naik-337-persen-dari-daop-vii
- https://halojatim.com/read/ada-lelang-batik-bermotif-tragedi-kanjuruhan-malang-hasilnya-untuk-korban
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Ngawi ini diharapkan mampu menjadi supporting khususnya di bidang industri agro, olahan pangan, serta manufaktur dengan polutan rendah, termasuk industri furnitur,” ujarnya.
Adapun dalam Perpres tersebut telah diajukan luasan lahan kawasan industri Ngawi seluas 1.200 ha. Namun lahan akan diberikan secara bertahap, yakni untuk tahap pertama, akan dilakukan pelepasan lahan hutan tanaman produksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Pemkab Ngawi seluas 255 ha pada Maret mendatang.
“Kawasan industri Ngawi ini lokasinya berada di 2 kecamatan yakni di Kecamatan Widodaren dan Karanganyar. Dari 1.200 ha yang diajukan itu semuanya masuk kawasan hutan yang sekarang dikelola Perhutani,” imbuhnya.
Direktur Utama SIER, Didik Prasetyono mengatakan MoU kerja sama dengan Pemkab Ngawi ini merupakan bentuk percepatan pengembangan kawasan industri Ngawi. Diharapkan proses pengembangan kawasan industri ini bisa rampung dan siap menerima tenant pertama dalam waktu 4 tahun ke depan.
“Proyeksi kami, di akhir 2023 ini kita sudah bisa mulai inisiasi kawasan, saat ini kami sudah mulai persiapan master plan. Seperti halnya di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) itu butuh 4 tahun untuk pematangan kawasan, jadi kami optimistis 4 tahun nanti dapat investor pertama,” jelasnya.
Didik menambahkan, saat ini SIER menunggu kepastian lahan sambil menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur mulai dari jalan hingga saluran air atau pembuangan, serta sumber energi akan dikoordinasikan dengan PLN dan PGN termasuk alokasi air bersih untuk memastikan kawasan industri ini bisa sustainable.
Menurutnya, kawasan industri Ngawi ini sangat cocok untuk investasi sektor industri agro mengingat Ngawi sendiri merupakan daerah penghasil padi terbesar nasional yakni mencapai 890.000 ton/tahun pada 2022.
“Jadi yang paling jelas ditangkap bisnisnya adalah industri pengolahan pangan jadi andalan, termasuk produk turunananya nanti seperti pupuk, mebel berbasis kayu. Ini akan jadi konteks kami dalam hal Pemasaran,” tandasnya.