PELAJAR KUMPULKAN BANTUAN RP 1 MILIAR
Pelajar di Surabaya mempunyai rasa empati yang tinggi. Mereka mengumpulkan uang guna membantu terhadap sesama pelajar yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Gerakan sosial tersebut diberi nama "Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo". Para pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya menggalang bantuan melalui gerakan tersebut.
Akhirnya, hanya dalam waktu kurang dari dua pekan, para pelajar SD-SMP seluruh Surabaya berhasil mengumpulkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako. Bantuan itu diserahkan langsung kepada Pemerintah Kota Surabaya.
Koordinator penggalangan bantuan pelajar SD-SMP seluruh Surabaya Aloysiana Gita di Surabaya, Kamis (19/8) menceritakan, aksi ini bermula ketika mereka melihat banyak dari teman sesama pelajar yang mengalami kesulitan. Sebab, di masa pandemi ini banyak orang tua dari pelajar yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, kata Gita, beberapa orang tua pelajar bahkan sampai meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Bahkan, kondisi ekonomi keluarga dari pelajar tersebut menurun.
Oleh karena itu, Gita yang juga merupakan Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) terketuk hatinya untuk meringankan beban sesama pelajar dengan menggelar aksi penggalangan donasi yang melibatkan seluruh pelajar SD-SMP Negeri maupun swasta.
"Jadi, kami benar-benar ingin membantu meringankan beban ekonomi teman-teman kami,” kata dia.
Para pelajar menyerahkan bantuan melalui sekolah masing-masing. Di sana, sudah tersedia keranjang yang ditata rapi lengkap disertai petunjuk tulisan, agar mereka dapat langsung memasukkan bantuannya sesuai dengan kriteria jenis sembako.
Katanya, masing-masing sekolah sudah menyediakan drop box. Semisal, mereka memberikan beras, tinggal diletakkan di drop box yang bertuliskan beras. Begitu juga kalau mereka memberikan gula, bisa ditaruh di drop box yang bertuliskan gula.
Gita menegaskan, penggalangan bantuan ini bersifat sukarela. Sehingga, tidak ada paksaan kepada para pelajar untuk memberikan bantuan. Meski begitu, antusiasme para pelajar untuk bergotong royong dalam aksi ini sangatlah tinggi. Selain itu, jumlahnya pun tidak ditentukan, mereka bebas mau menyumbang berapa pun.
Dalam penggalangan bantuan itu mereka mengalami kesulitan untuk berkoordinasi dengan setiap sekolah. Alhasil, mereka mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menginformasikan kepada seluruh kepala sekolah SD-SMP melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) terkait aksi penggalangan bantuan tersebut.
Masing-masing Osis sekolah melaporkan hasil rekapan bantuan yang terkumpul setiap harinya. Akhirnya, hanya dalam waktu dua pekan, dari tanggal 2 sampai 13 Agustus seluruh bantuan berhasil terkumpul.
Siswa yang duduk di bangku kelas 9 SMP ini mengaku terkejut sekaligus bangga karena tidak menyangka jika dana yang berhasil mereka kumpulkan ternyata lebih dari Rp1 miliar. Sebab, bantuan itu bersifat sukarela, sehingga, mereka tidak menargetkan berapa jumlah bantuan yang harus terkumpul.
"Terkejut, jadi ramai di sosial media juga. Mereka menyisihkan tabungannya, ada juga wali murid yang ikut berpartisipasi menyumbang untuk program ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMPN 1 Surabaya Muhammad Hilmy Farasyah berharap, dengan adanya program gotong royong sekolah peduli Suroboyo ini, dapat meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Ia sendiri juga menyisihkan uang saku dari ayah dan ibunya untuk membantu penanganan Covid-19 di Surabaya.