KORBAN KECELAKAAN SAAT ARUS MUDIK DI JATIM TURUN
SURABAYA I halojatim.com - Kesadaran berlalu lintas masyarakat selama libur Lebaran cukup tinggi. Indikasinya, korban kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah turun.
"Berdasarkan data yang dihimpun ada penurunan kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 41 persen," kata Kepala Jasa Raharja Cabang utama Jawa Timur Eva Yuliasta.
Kata Eva, penurunan tersebut karena penyelenggaraan arus mudik dan balik mulai H-7 sampai H+7 dipersiapkan lebih baik oleh semua pihak, Termasuk Jasa Raharja dan Pemprov Jawa Timur serta pihak terkait di wilayah setempat.
"Untuk yang luka-luka memang masih berjalan untuk penggantian biaya rawat-nya tapi kita bisa pastikan itu pasti penurunannya di atas 50 persen," ucap Eva Yuliasta.
Pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri pada tahun 2022 korban kecelakaan lalu lintas tercatat yang meninggal dunia sebanyak 260 orang dan luka-luka ada 1.223 orang. Namun pada tahun 2023 korban meninggal dunia turun menjadi 152 orang dan yang luka-luka delapan orang.
Sedangkan nilai santunan yang disalurkan pada tahun lalu sebesar Rp13.078.000.000 dan tahun ini menurun menjadi Rp7.415.000.000 untuk korban meninggal dunia.
"Ini adalah berkat awareness dan juga kepedulian tidak hanya dari Jasa Raharja tapi seluruh pemangku kepentingan yang terkait serta peran masyarakat," tuturnya.
Ke depan Jasa Raharja akan melakukan perbaikan saat pengamanan lebaran tahun depan agar jumlah korban kecelakaan bisa di tekan dan bisa menjadi zero saat arus mudik dan balik.
Karena itu, pada Idul Fitri 2023, selain menyediakan tempat istirahat bagi pemudik, Jasa Raharja Cabang Utama Jatim juga bersinergi dengan Pemprov setempat dengan menyelenggarakan mudik gratis, termasuk menyumbang 12 bus untuk mengangkut pemudik saat pulang kampung maupun balik ke tempat tujuan merantau-nya.
"Bisa saja tahun depan digabungkan kegiatan tersebut sehingga akan lebih bisa mengurangi ataupun mencegah terjadinya kecelakaan atau bisa mengurai kemacetan atau dengan beberapa kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa libur, itu kan adalah salah satu kebijakan strategis untuk mengurai masalah-masalah di jalan," ucapnya. (*)