KAMPANYEKAN GAYA HIDUP DENGAN JALAN KAKI MOJOKERTO-SURABAYA
SURABAYA I halojatim.com - Gerak jalan Mojokerto-Suroboyo (Mojosuro) 2023 telah selesai. Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur menyatakan kegiatan tersebut menjadi bagian dari ikhtiar untuk menggelorakan dan mengampanyekan semangat berolahraga menjadi sebuah gaya hidup.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur Ali Kuncoro dalam keterangannya di Surabaya, Minggu, mengatakan, gerak jalan Mojosuro telah menjadi tradisi yang digelar rutin setiap tahun sejak 1955 untuk mengenang peristiwa pertempuran 10 November 1945. "Gerak jalan Mojosuro rutin digelar untuk merefleksikan para pejuang yang sempat dipukul mundur sampai ke Kota Mojokerto, sebelum akhirnya berhasil menyerang dan mengusir tentara sekutu dari Kota Surabaya, demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, pada pertempuran 10 November 1945," katanya.
Gerak jalan Mojosuro, kata Mantan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jatim itu, sekaligus digelar untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Jatim. Intinya melalui kegiatan itu, pihaknya ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat nilai-nilai tentang perjuangan, nasionalisme dan patriotisme.
''Sehingga generasi muda dan masyarakat semua paham dan memiliki jiwa yang tulus untuk membela Tanah Air," katanya.
Kata Ali, beberapa kali gerak jalan Mojosuro terpaksa ditiadakan menyusul terjadinya sejumlah peristiwa yang mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Seperti halnya pada tahun 1965 hingga 1967 akibat peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI).
"Kemudian tahun 1998 hingga 2005 akibat peristiwa reformasi. Terakhir tahun 2019 hingga 2022 akibat pandemi Covid-19," katanya.
Gerak Jalan Mojosuro pada tahun ini dihibur penyanyi Denny Caknan. Denny menghibur para peserta dan penonton gerak jalan Mojosuro di garis finis di kawasan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya pada Sabtu (4/11) malam hingga Minggu dini hari. Penonton terlihat antusias menyambut diselenggarakannya kembali gerak jalan Mojosuro. Tidak peduli beberapa kali hujan deras mengguyur, penonton tampak terus berdatangan dan bertahan di garis finis kawasan Tugu Pahlawan Surabaya untuk menyaksikan kedatangan para peserta sejak sebelum pukul 19.00 WIB (*)