Dulu Jaya Saat Pandemi Melanda, Kini Produsen E-Bike VanMoof Dinyatakan Bangkrut
Halojatim.com - Saat Pandemi melanda dunia, perusahaan ini ada pada fase puncak.
Bahkan ekspansi dilakukan ke seluruh penjuru dunia. Hal ini guna memaksimalkan penjualan yang saat pandemi melanda tren sepeda sedang digandrungi.
Kini setelah pandemi berlalu, perusahaan produsen E-Bike VanMoof dinyatakan bangkrut pada tanggal 17 Juli lalu oleh Pengadilan Negeri Amsterdam.
- 5 Film yang Tayang di Bioskop Juli 2023, Mission Impossible hingga Doraemon
- 5 Kecelakaan Paling Brutral antara Kereta Api Vs Mobil di Indonesia, Ada yang Terseret 900 Meter
- Dua Permendag Baru Harus Dipahami Eksportir
Pernyataan bangkrut tersebut cukup singkat setelah sepekan sebelumnya perusahaan ini melakukan penangguhan proses pembayaran dan mengajukan perlindungan dari kreditur. Setelah dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, administrator mempertimbangkan apakah dapat menjual aset dan merestrukturisasi untuk menyelamatkan bisnis.
Terdapat dua administrator yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan E-Bike tersebut. Administrator tersebut juga menilai kondisi perusahaan VanMoof apakah dapat menjual aset, mengatur ulang, dan terus dapat beroperasi.
Perusahaan asal Negeri Kincir Angin ini pernah kebanjiran orderan sepeda ketika pandemi COVID-19 melanda. Pada masa itu, VanMoof melakukan ekspansi secara internasional. Guna mendukung ekspansi tersebut, VanMoof menghimpun modal hingga 100 juta euro atau setara Rp1,6 triliun.
Adapun yang dinyatakan bangkrut hanyalah perusahaan VanMoof yang berada di negeri Belanda. Cabang perusahan di negara lain bukan bagian dari kebangkrutan perusahaan produsen E-Bike tersebut.
Keberadaan sepeda produksi VanMoof sudah menjadi hal umum dan lazim dijumpai di jalanan Amsterdam. Sepeda buatan produsen tersebut memiliki desain yang ramping dan sederhana ditambah dengan baterai yang terpasang di bagian rangka.
Sekitar 200.000 unit sepeda buatan pabrikan tersebut telah terjual di seluruh dunia. Keberadaan merek ini tidak perlu diragukan lagi keberadaannya karena telah banyak membuat paten selama sepak terjangnya menjadi produsen E-Bike.
Kebangkrutan perusahaan ini menimbulkan permasalahan bagi pengguna produk dari VanMoof. Hal ini karena E-Bike VanMoof membutuhkan koneksi ke aplikasi selular yang dibuat oleh perusahaan tersebut untuk penggunaannya. Perlu diketahui juga bahwa VanMoof juga mengembangkan perangkat lunak guna mendukung sepeda elektriknya.
Layanan Berkelanjutan
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, VanMoof menyatakan sepeda akan tetap berfungsi dan dapat dikendarai karena perusahaan berusaha untuk menjaga aplikasi dan server tetap dalam kondisi online. Hal itu guna mengamankan layanan berkelanjutan untuk masa mendatang.
Apabila terdapat keadaan yang tidak terduga dapat muncul, perusahaan menyarankan pemilik sepeda untuk membuat kode buka kunci cadangan sehingga dapat membuka kunci sepeda melalui tombol yang berada di setang sepeda.
Sebagai informasi VanMoof mulai melakukan operasi produksi pada tahun 2009. Mereka dikenal karena menghasilkan sepeda listrik yang stylish dan inovatif. Selain itu, sepeda yang diproduksi oleh produsen tersebut juga dilengkapi dengan ragam fitur yang canggih. (*)
Tulisan ini telah tayang di sijori.id oleh Pratiwi pada 23 Jul 2023