Bejo Sugiantoro Pelatih Baru Deltras.
SIDOARJO I halojatim.com- Deltras FC Sidoarjo punya pelatih baru. Sosok tersebut bukan sembarangan.
Tim Liga 2 itu memberikan kepercayaan kepada Bejo Sugiantoro. Dia merupakan pemain legendaris Persebaya Surabaya dan juga Tim Nasional Indonesia.
Sayang, kubu Deltras masih belum berani terang-terangan mengungkapkan sosok pelatih yang akan menangani THe Lobster,julukan The Lobster, di musim 2024/2025. ‘’Belum bias kita umumkan,’’ tulis CEO Deltras FC Amir Burhanudin melalui pesan singkat.
Bejo sendiri juga punya ikatan kuat dengan The Lobster, julukan Deltras. Ayah kandung gelandang Timnas Indonesia Rahmad Irianto itu juga pernah membela Deltras di musim 2010/2011. Ketika itu Bejo usai meninggalkan Persebaya di tengah musim dan membela Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) di putaran 2 musim 2008/2009. Setelah itu, Bejo memperkuat tim asal Papua Persidafon Dafonsoro sebelum hinggap di Deltras.
Karir Bejo sebagai pemain memang tak perlu diragukan. Mulai bergabung Persebaya di 1994 atau Liga Indonesia 1, lelaki kelahiran 2 April 1977 itu bertahan hingga 2002. Di musim 1996/1997, Bejo ikut mengantarkan Persebaya Surabaya menjadi juara Divisi Utama yang ketika merupakan kompetisi tertinggi di kancah sepak bola Indonesia. Pada 1999, dia mengantarkan Green Force, julukan Persebaya, lolos ke final Divisi Utama sebelum dikalahkan PSIS Semarang 0-1 di Stadion Klabat, Manado, Sumatera Utara. Gol tunggal yang menamatkan Persebaya dijadikan penyerang PSIS yang mendapat julukan Maradona dari Purwodadi, Tugiyo.
Pada 2003, Bejo meninggalkan Persebaya saat tim tersebut degradasi. Dia membela PSPS Pekanbaru, Riau, yang bertabur bintang. Di tim itu, selain Bejo juga ada rekannya di Persebaya Uston Nawawi.
Tapi pada musim 2004, usai kontraknya habis dari PSPS, Bejo kembali ke Persebaya. Kehadirannya kembali membawa Persebaya menjadi juara Divisi Utama.
Di Tim Nasional Indonesia, Bejo tercatat membela Indonesia dari 1997-2004. Tercatat 45 kali membela Pasukan Garuda, julukan Tim Nasional Indonesia, dengan kontribusi 2 gol.
Meski mempunyai karir mentereng sebagai pemain tapi tidak untuk urusan pelatih. Sebagai pelatih kepala, dia tercatat mengalami kegagalan ketika menahkodai Persik Kediri di musim 2017 dan Serpong City di 2023.
Menangani sejak awal musim, Macan Putih terdampar di babak playoff degradasi. Hanya saat playoff, Bejo meninggalkan Macan Putih, julukan Persik, karena harus mengikuti kursus pelatih.
Terakhir, Bejo gagal mengantarkan Serpong City menembus Liga 2. Bagaimana di Deltras, kita lihat saja. Apakah kegagalan sang legenda masih berlanjut atau sebaliknya. Di Deltras, Bejo akan mulai mendapat keberuntungan seperti namanya. (*)