#dinkessurabaya
Minggu, 29 Januari 2023 15:55 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SURABAYA I halojatim.com - Kasus campak di Kota Surabaya cukup tinggi. Tercatat ada 46 kasus selama Januari 2023.
"Memang rata-rata ada di wilayah Surabaya Utara. Kasus campak ada 46 di bulan Januari 2023, tapi alhamdulillah semuanya sudah sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina.
Dinkes Surabaya, katanya, sudah menggenjot cakupan imunisasi Measles Rubella (MR) bagi sasaran di wilayah berisiko. Kata dia, kasus tersebut merupakan limpahan dari wilayah tetangga yang sedang berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Namun, sekarang ini 46 kasus campak tersebut sudah sembuh.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) "door to door" atau dari rumah ke rumah. Khususnya bagi yang belum diimunisasi.
"Seperti yang kami lakukan kemarin, BIAN dan BIAS itu merupakan upaya pencegahan penyakit campak. Alhamdulillah, vaksin capaian BIAN dan BIAS kita sudah melebihi dari target," kata Nanik.
Dia mengatakan bahwa target Nasional untuk antigen MR pada tahun 2022 adalah 95 persen. Sedangkan capaian MR 1 di Surabaya, sudah 99,3 persen untuk usia 9 bulan dalam imunisasi dasar lengkap. Kemudian untuk MR 2, mencapai 101,99 persen pada usia 18-24 bulan dalam imunisasi booster baduta (anak usia di bawah dua tahun).
"Untuk capaian BIAN di atas target Nasional, lebih dari 95 persen. Capaian MR 1 sebesar 99,3 persen untuk usia 9 bulan. Dan untuk MR 2, mencapai 101,99 persen dengan sasaran usia 18-24 bulan atau di bawah usia 2 tahun," kata dia.
Nanik mengatakan, faktor timbulnya penyakit campak bukan dikarenakan musim. Penyakit tersebut disebabkan oleh penyakit akut dan menular oleh virus RNA dari genus Morbillivirus, keluarga Paramyxoviridae. Virus tersebut mudah mati karena panas dan cahaya.
Nanik pun meminta masyarakat untuk mengenali ciri-ciri atau gejala penyakit campak yang harus diwaspadai. Di antaranya, panas badan biasanya lebih dari 38 derajat celcius selama 3 hari atau lebih. Juga, disertai gejala batuk, pilek, mata merah atau mata berair.
"Bercak kemerahan/rash/ruam yang dimulai dari belakang telinga berbentuk makulopapular selama 3 hari atau lebih, beberapa hari kemudian (4-7 hari) akan menyebar ke seluruh tubuh," kata dia.
Kemudian, ditemukan tanda khas bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam. Juga, mengalami bercak kemerahan setelah 7–30 hari yang akan berubah menjadi kehitaman dan disertai kulit bersisik. (*)
Bagikan
#dinkessurabaya
2 tahun yang lalu