TAMBAH JUMLAH SMA/SMK DI UJI COBA PEMBELAJARAN TATAP MUKA

Kamis, 15 Oktober 2020 06:36 WIB

Penulis:Andri

Sekolah tatap muka yang dilakukan di sebuah sekolah di Jatim
Sekolah tatap muka yang dilakukan di sebuah sekolah di Jatim undefined

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berencana menambah jumlah SMA/SMK yang dapat melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.  Ini setelah tidak adanya daerah yang berstatus zona merah di provinsi setempat.

"Pembelajaran tatap muka hanya bisa digelar jika suatu daerah tidak berada di zona merah Covid-19. Sekarang zona merah sudah bebas dari Jatim. Insya Allah Gubernur sudah memerintahkan kepada saya untuk melakukan evaluasi kembali, untuk ditingkatkan jumlah sekolah yang bisa melakukan uji coba pembelajaran tatap muka," kata Kepala Disdik Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya Rabu.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu melihat dimulainya kembali pembelajaran tatap muka sangat penting bagi para siswa. Pembelajaran jarak jauh dinilai belum efektif.

"Karena pembelajaran jarak jauh saat ini kami menilai kurang efektif dan terjadi penurunan kualitas pendidikan," katanya.

Wahid mengatakan cukup wajar apabila guru dan siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring selama beberapa bulan terakhir ini. Model pembelajaran ini tergolong baru diterapkan saat pandemi Covid-19 melanda. Maka evaluasi perlu dilakukan dan memulai lagi pembelajaran tatap muka secara bertahap.

"Daya tangkap siswa saat melihat monitor ponsel maupun komputer itu lebih tinggi saat pembelajaran tatap muka. Khususnya untuk pembelajaran matematika, fisika, kimia. Ini perlu dievaluasi oleh jajaran pendidik," katanya.

Akan tetapi, Wahid meyakini kalau penurunan kualitas pendidikan hanya pada titik-titik tertentu. Lambat laun, guru dan siswa akan beradaptasi dengan pembelajaran tatap muka kombinasi.

"Karena (ke depan) guru dan siswa sudah siap. Sekarang kan guru dan siswa belum siap. Guru belum menyiapkan daring, siswa juga tidak terbiasa," katanya.