Surabaya- Bagi para anak motor yang gemar touring jarak jauh, ada hal yang harus diperhatikan selama menaklukkan rute-rute yang dilalui. Salahsatu hal penting yang harus diperhatikan itu adalah kapan waktu tepat untuk istirahat saat touring. Ketepatan waktu untuk istirahat menjadi salahsatu kunci keselamatan dalam berkendara.
Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto, mengatakan tubuh punya batas daya tahan saat sedang berkendara. Menurutnya, organ tubuh mampu menopang anggota lainnya khususnya saat duduk maksimal dua jam. Jika dipaksakan lebih dari dua jam, maka akan berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi.
“Jadi saya sarankan maksimal touring itu setiap dua jam harus berhenti,” kata Edo dalam webinar yang digelar Inspire yang menghadirkan 50 komunitas motor Bold Riders dari Indonesia Timur, akhir pekan lalu. Menurutnya, konsentrasi pengendara berpengaruh terhadap keselamatan di jalan raya.
Karena itu dia berharap kepada komunitas Bold Riders membuat perencanaan atau manajemen touring saat akan menempuh rute-rute jauh. Dia mencontohkan misalnya saat touring dari Jakarta menuju Jogjakarta, maka harus ditentukan misalnya di Cirebon harus istirahat. Kesepakatan itu harus ditaati, jika di Cirebon sudah wajib untuk berhenti.
“Prinsip touring adalah berangkatnya selamat, pulangnya juga harus selamat. Keselamatan adalah nilai tertinggi dari touring,” terangnya dalam webinar yang dipandu Aris Sulistiyo dan Faizal Adhim dari tim Inspire Indonesia.
Selain setiap dua jam harus berhenti, dia juga memberikan tips tidur berkualitas ala anak motor. Menurutnya, dalam setiap touring jika ingin melepas rasa kantuk, maka dia menyarankan untuk berhenti dan tidur 15 menit. Tidur kata dia bisa di pom bensin, dan rest area di jalur yang dilewati. Tidur 15 menit yang berkualitas sudah cukup untuk mengembalikan daya tahan tubuh dan bisa melanjutkan touring lagi.
Edo selama ini dikenal aktif mengkampanyekan keselamatan berkendara. Melalui bloknya
edorusyanto.wordpress.com ia rutin menunjukkan data-data kecelakaan lalu lintas. Mengutip blok Edo, jalan raya di Indonesia masih memiliki catatan kelam. Setiap hari kata dia kita disodori fakta bertumbangannya pengendara akibat kecelakaan lalu lintas jalan.
Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), pada 2018, setiap hari, rata-rata terjadi 298 kasus kecelakaan. Ironisnya, kecelakaan demi kecelakaan itu merenggut 81 orang per hari.
Dari jumlah korban meninggal dunia tersebut, 59% adalah para pesepeda motor. Artinya, setiap hari, rata-rata 48 orang pengguna sepeda motor meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas jalan.
Sementara itu dalam webinar ini turut hadir membagikan pengalamannya yakni Stephen Langitan. Seorang biker yang legendaris karena menempuh touring Jakarta-London dengan jarak 30.000 kilometer ini juga menekankan pentingnya manajemen saat touring. “Setiap touring harus punya nilai, untuk bisa bernilai harus ada perencanaan yang matang, tentukan rute perjalanan, sampai sumber anggaran, semua harus jelas dan matang,” terang Stephen yang menjadi pengisi webinar Inspire.
Saat dalam perjalanan kata dia jangan lupa untuk membagikan hal-hal penting, seperti rute perjalanan termasuk keindahan alam yang dilewati. Media sosial bisa menjadi sarana untuk berbagi.
Dalam webinar yang dihadiri 150 bikers Bold Riders ini juga muncul pertanyaan bagaimana bisa touring dengan anggaran minim. Hal ini ditanyakan lantaran Stephen mampu touring lintas benua dan melewati 22 negara.
“Gak usak takut kalau gak punya budget, bisa mengajukan sponsor, yang penting touringnya punya visi, seperti saya misalnya membawa nama negara, jadi sponsor sudah pasti akan mau mensupport,” jelas Stephen kepada anggota Bold Riders Indonesia Timur.
Stephen Langitan sudah membukukan perjalanan terjauhnya Jakarta-London dalam buku berjudul "Naik Motor Seorang Diri, Jakarta – London 30.000 Km”.
Buku berhalaman 430 ini bukan hanya berkisah soal catatan perjalanan atau pembahasan semata masalah teknis pengalaman bermotor, namun lebih menyentuh kepada aspek kehidupan dan motivasi, bahwa harapan di hari esok masih akan menjadi lebih baik, harapan menemukan jati diri dan tujuan hidup kembali. Menurutnya yang terlebih lagi adalah memberikan motivasi bagi pembaca untuk mengenali adakah impian yang pernah ada yang telah terkubur untuk menanti digali kembali. (*)