Senin, 15 September 2025 20:05 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SIDOARJO I halojatim- Suasana perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia masih terasa. Meski, bulan ini sudah memasuki September dan terlewat hampir satu bulan.
Seperti yang dilakukan di Desa Bareng Krajan, Kecamatan, Krian, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (14/9/2025). Bahkan suasananya bisa dikatakan lebih meriah dibandingkan daerah lain yang sudah menggelar kegiatan tersebut pada Agustus.
Itu tak lepas dari kehadiran GARUDA AUDIO. Suara yang dikeluarkan dari peralatan yang dipakai membuat warga puas.
''Kami sebagai warga yang menggunakan GARUDA AUDIO sangat terpuaskan dengan suara-suara yang keluar dari peralatan dari GARUDA AUDIA. Tak rugi kami menyewanya,'' jelas Edi (Slamet), salah satu warga Bareng Krajan RW 02, yang diamini banyak warga.
Di kegiatan yang diberi titel Kirab Budaya Desa Bareng Krajan tersebut, setiap lingkungan atau rukun warga diberi kesempatan menampilkan kreasinya. GARUDA AUDIO milik SYAIFUL ARIF sendiri dipergunakan warga RW 02 untuk mengiringi kreativitas warga lingkungan mereka.
Edi mengaku mempergunakan GARUDA AUDIO agar warganya semakin semangat dalam menampilkan kreasi dan juga memberikan dukungan. Apalagi, sebelumnya, dia sudah mendapatkan info bahwa lingkungan lain juga ingin menampilkan kelebihan audio yang disewa.
''Namun, kami merasa tetap yang terbaik untuk SOUND HOREG, Warga kami puas,'' atas kualitas suara GARUDA AUDIO benar benar bersih suaranya ujar Edi.
Beberapa waktu lalu, sound keras atau yang dikenal dengan sound horex sempat menjadi fenomena. Istilah sound horek merujuk pada fenomena yang cukup populer di kalangan anak muda dan masyarakat desa/kampung, khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
Sound horek biasanya mengacu pada sound system rakitan berdaya besar yang digunakan untuk hiburan rakyat, seperti dangdutan, jaranan, hajatan, karnaval, atau pesta kampung. Kata “horek” kemungkinan berasal dari “hore” (bersorak/bersenang-senang) yang diberi tambahan bunyi khas, sehingga menjadi sebutan gaul untuk sound system yang keras.
Ciri-ciri sound horek adalah menggunakan speaker berukuran besar dengan dentuman bass yang sangat kuat, dirakit oleh teknisi lokal (bukan produk pabrikan murni), dan dipakai dalam acara hiburan murah meriah di tingkat desa/kelurahan.
Pemakaian sound horek dianggap menjadi simbol status sosial: Di beberapa daerah, memiliki atau menyewa sound horek dianggap prestise saat mengadakan pesta.
Jadi, sound horek bukan sekadar soal audio keras, tetapi sudah menjadi fenomena sosial budaya: ekspresi masyarakat kelas bawah-menengah dalam menciptakan hiburan murah meriah, identitas komunitas, sekaligus bentuk “gengsi” dalam pesta rakyat.(*)
Bagikan