#persebaya
Minggu, 31 Juli 2022 09:16 WIB
Penulis:ifta
SURABAYA, Halojatim.com-Perusaaah digital asal China NFKings menjadi sponsor Persebaya Surabaya untuk musim Liga 1 2022.
Kali ini perusahaan yang bergerak di bidang digital tersebut memilih Persebaya lantaran dinilai memiliki basis massa suporter yang loyal dan besar.
NFKings sejatinya sudah menjajaki sejumlah klub besar di Indonesia, namun pilihan jatuh pada Persebaya.
NFKings ini adalah perusahaan digital yang berbasis di Shanghai, China.
Dengan brand KingsWallet, Persebaya bersama NFKings bakal memberikan pengalaman baru untuk Bonek dalam berinteraksi dengan klub.
”Kami senang dan bahagia bisa bekerja sama dengan Persebaya, salah satu klub terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara,” kata Matthew dalam konferensi pers yang dipandu oleh Presiden Persebaya Azrul Ananda.
”Indonesia memiliki penduduk nyaris 300 juta jiwa, mayoritas cinta sepak bola. Ini adalah peluang yang sangat besar bagi kami,” lanjutnya.
Matthew sudah berbicara dengan sejumlah pihak di Indonesia untuk menjadi partner-nya. Dengan klub sepak bola lain, tim e-sport, maupun sejumlah pihak lain dengan ekosistem fans besar.
Namun, akhirnya mereka memilih Persebaya karena dinilai punya basis masa yang besar, loyal, dan punya kedekatan yang sangat kuat dengan klub.
”Saya sudah melihat interaksi Persebaya dengan fans melalui sosial mereka klub, kami melihat hubungan yang sangat kuat dan itu menjadi modal untuk pengembangan ekosistem digital ke depannya,” papar Matthew.
Azrul Ananda menambahkan, akan banyak kerja sama antara Persebaya dengan NFKings ke depan. Namun, yang akan digarap paling awal adalah tiket NFT.
Tiket yang bisa menjadi koleksi digital itu akan diluncurkan sekitar laga ketiga atau keempat kandang Bajol Ijo.
”Tiket NFT Persebaya bersama NFKings ini akan berbeda, tiket ini bisa dikatakan hidup, berbeda dengan tiket NFT lain. Mohon bersabar, karena sedang kami kembangkan, dan kami akan segera umumkan detailnya,” jelas Azrul. (*)
Bagikan
#persebaya
11 hari yang lalu
#persebaya
sebulan yang lalu