Perokok Dewasa Bisa Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Berhenti Merokok

Rabu, 06 Maret 2024 21:59 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

Ilustrasi Penjualan Rokok Elektrik - Panji 1.jpg
Nampak aktifitas para pengguna rokok elektrik di sebuah toko vape di kawasan Depok Jawa Barat, Kamis 19 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA | halojatim.com – Perokok dewasa yang ingin berhenti merokok memang tidak mudah.  Mungkin bisa mencoba rokok alternatif seperti rokok elektronik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Profesor Amaliya, menjelaskan pengurangan bahaya tembakau memberikan pendekatan yang baru bagi perokok dewasa untuk meminimalkan risiko akibat merokok. 

“Merokok merupakan kebiasaan yang sangat sulit dihentikan. Metode ini untuk mengurangi bahaya tembakau bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok,” kata Amaliya saat menjadi narasumber dalam diskusi “Konsep dan Implementasi Pengurangan Bahaya Tembakau” di Vape Carnival Solo 2024, belum lama ini.

Implementasi dari metode tersebut dengan cara memanfaatkan produk tembakau alternatif yang kini sudah semakin beragam. Amaliya menjelaskan, produk tembakau alternatif telah teruji secara ilmiah dalam mengurangi risiko kesehatan dibandingkan dengan rokok. 

Pasalnya, produk seperti rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan menerapkan sistem pemanasan, berbeda dengan rokok yang melalui proses pembakaran.

Lantaran tak ada pembakaran, Amaliya melanjutkan, hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif adalah berupa uap, bukan asap yang mengandung senyawa berbahaya seperti TAR pada rokok. 

“Ini perbedaan mendasar. Dengan menggunakan produk tembakau alternatif, perokok dewasa tetap mendapatkan nikotin tanpa adanya TAR. Kalau merokok, perokok dewasa mendapatkan nikotin sekaligus TAR,” kata Amaliya.

National Cancer Institute Amerika Serikat mengungkapkan bahwa TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik pemicu kanker. Dari sekitar 7.000-an bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR. 

Adapun, organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK, menyebutkan bahwa nikotin bukan pemicu utama atas penyakit yang berkaitan dengan merokok, serta bukan penyebab utama kanker. Maka, persepsi yang beranggapan sebaliknya tidak benar.

“Nikotin hanya menciptakan adiksi,” Amaliya menambahkan.

Public Health England (PHE), yang kini dikenal sebagai UK Health Security Agency, telah mempublikasikan hasil kajian berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products”. 

Hasilnya, rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok. Dengan fakta itu, PHE mengatakan produk tembakau alternatif dapat membantu lebih banyak perokok beralih dari kebiasaannya.

Ann McNeill, profesor di departemen kecanduan Kings College London, mengatakan bahwa merokok memiliki risiko kesehatan. Namun, masih banyak perokok dewasa belum mengetahui manfaat yang akan diperolehnya jika beralih ke produk tembakau alternatif. 

“Mereka tidak mengetahui bahwa produk tembakau alternatif memiliki paparan risiko yang lebih rendah. Namun produk ini tidak sepenuhnya bebas risiko,” ujar Ann.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 06 Mar 2024