Peran Penting Tim Penggerak PKK untuk Cegah Pernikahan Anak

Jumat, 18 November 2022 05:55 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

BKKBN TP PKK.jpg
Wagub Jatim Emil Dardak (kanan) saat membuka rakor TP PKK dengan BKKBN Jatim.

BATU | halojatim.com - Pernikahan Anak menjadi tantangan bagi seluruh pemegang kebijalan. Karena pernikahan anak menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting, kematian ibu dan kematian bayi. 

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat hadir dalam Rapat Koordinasi TP PKK se Jawa Timur di Batu 15-16 November 2022 lalu. 

"Tantangan untuk mencegah pernikahan anak ini bermacam-macam di setiap wilayah, sehingga kita perlu punya strategi dengan kearifan lokal. Perlu peran dari Ibu-ibu PKK karena yang paling mengenal wilayah masing-masing ya ibu-ibu ini sendiri," ungkap Emil. 

Strategi pencegahan pernikahan anak tersebut, walaupun berdasarkan kearifan lokal, menurut Emil harusnya juga berbasis data. Karena itu, semua bisa mengacu pada Pendataan Keluarga yang dimiliki oleh BKKBN karena sudah berbasis by name by adress. 

"Dalam upaya penurunan stunting, BKKBN ini sudah memiliki data berbasis rumah, berbasis keluarga. Data seperti ini sangat penting, bahkan Kementrian lain seperti PU menggunakan data PK, sudah ada aturannya," kata Emil. 

Rakor TP-PKK  Jawa Timur 2022 ini bertema Pemantapan program untuk Keberhasilan Rencana induk gerakan PKK 2021-2024. 

Ketua TP PKK Jatim, Arumi Dardak mengatakan PKK telah bersinergi dengan lintas sektor, terutama pelaksanaan program bersama dengan BKKBN Jatim serta melalui Pokja II TP PKK Provinsi Jawa Timur telah membuat Buku Aku Anak Sehat & Kuat dalam mendukung Gerakan Literasi. 1 

Kolaborasi TP PKK dengan BKKBN Jatim yaitu, adanya Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Di sekolah ini ada 12 modul BKB di Posyandu. 

"Respon dari masyarakat cukup baik dan yang saya suka dari sekolah ini adalah keterlibatan bapak dalam beberapa pertemuan sehingga orang tua memahami pengasuhan anak dengan baik," ungkap Arumi.