PEMKAB BANYUWANGI OLAH SAMPAH JADI BAHAN BAKAR INDUSTRI

Jumat, 31 Mei 2024 11:45 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-BANYUWANGI SAMPAH.JPG
Sampah di Kabupaten Banyuangi akan diolah menjadi sumber energi

BANYUWANGI I halojatim.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi semakin peduli lingkungan. Bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk, keduanya akan mengolah sampah menjadi refuse derived fuel (RDF) yang digunakan sebagai alternatif sumber energi bahan bakar industri. RDF merupakan bahan bakar alternatif pengganti batu bara yang diolah dari berbagai jenis sampah dan digunakan menjadi bahan bakar industri, seperti pabrik semen dan PLTU.

 

"Kerja sama ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan pengolahan sampah yang efektif dan berkelanjutan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

 

Ia juga berharap kerja sama itu dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak khususnya bagi masyarakat dan lingkungan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

 

"Sama seperti di berbagai daerah lain di Indonesia, Banyuwangi juga dihadapkan dengan permasalahan sampah yang membutuhkan solusi terbaik. Harapan kami melalui kerja sama dengan SBI dan seluruh pemangku kepentingan, kami mampu melakukan perbaikan nyata bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi," kata Bupati Ipuk.

 

Sementara itu, Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, mengatakan pabrik SBI di Tuban memiliki kapasitas mencapai 120-160 ton RDF per hari. Kerja sama ini merupakan wujud komitmen SBI dan Pemkab Banyuwangi dalam mengatasi persoalan sampah.

 

''Di samping itu juga membantu SBI dalam peningkatan pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk mencapai target penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh perusahaan," katanya.

 

Melalui kerja sama ini, Pemkab Banyuwangi akan mengolah sampah basah hingga 150 ton per hari sebagai tahap awal, untuk menghasilkan RDF sekitar 60-75 ton per hari. Volume RDF tersebut akan ditingkatkan secara bertahap dan ditargetkan mencapai 250 ton per hari dari 500 ton sampah yang dikelola sampai dengan tahun 2027.

 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengaaka, dalam pengolahan sampah menjadi RDF ini pemkab akan didukung oleh PT Bhakti Bumi sebagai operatornya. "Selama ini kan hasil pemilihan sampah plastik yang tidak bisa diolah lebih lanjut ataupun tidak bisa diekspor, kami kirim ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Namun dengan didukung PT Bhakti Bumi, sampah low value akan diolah menjadi RDF, dan hasilnya dibeli SBI untuk dijadikan bahan bakar alternatif produksi semen," katanya. (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

4 bulan yang lalu