IPO
Jumat, 19 Agustus 2022 18:01 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
SURABAYA | halojatim.com - PT Jayamas Medica Industri (JMI) atau OneMed akan berekspansi ke Jombang dan Lamongan.
Selain di dua daerah di Jawa Timur tersebut, pada tahun ini perseroan juga akan membangun fasilitas baru di Kawasan Industri Terpadu Batang atau KITB di Jawa Tengah.
Pemilik OneMed, dr Jemmy Hartanto akan mendirikan pabrik kedua di Mojoagung dengan total luas lahan 23.707 meter persegi dan juga mulai mengakumulasi land bank di Lamongan untuk mengantisipasi ekspansi perseroan di masa mendatang.
Baca Juga :
"Melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sejumlah fasilitas tersebut, Jayamas Medica Industri kini sudah memiliki sedikitnya 3.200 stock keeping unit (SKU) aktif yang ada di enam kategori,” kata dr Jemmy Hartanto, Kamis (18/8/2022).
OneMed memang konsisten melakukan ekspansi sejak awal berdiri. Pertama kali didirikan dr Jemmy Hartanto pada 2000 di Jawa Timur. Kemudian dr Jemmy
berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik pertamanya seluas 2.200 meter persegi di Krian pada 2002 dengan 50 karyawan untuk memproduksi
kantong urine, alat tes kehamilan dan produk-produk antiseptik serta disinfektan.
Terus berkembang, Jayamas Medica Industri kemudian melakukan perluasan pabrik di Krian, Sidoarjo pada 2006 hingga menjadi seluas 8.000 meter persegi dengan 500 karyawan dan menambahkan jarum suntik sekali pakai ke dalam portofolio perusahaan.
Pada 2020, JMI berhasil menyediakan 50 juta keping alkohol swab sebagai dukungan penuh untuk Kementerian Kesehatan dalam memerangi pandemi Covid-19, di samping menerima sertifikat EC (European Conformity) untuk Alat Kesehatan Jaminan Kualitas Produksi dari
TÜV Rheinland untuk jarum suntik sekali pakai dengan jarum dan jarum suntik sekali pakai tanpa jarum. Selain itu Jayamas juga merupakan satu satunya produsen foley catheter di Indonesia yang mendapatkan award karya anak bangsa pada tahun 2017.
Selanjutnya, pada 2021, Jayamas Medica Industri mengakuisisi land bank di Mojoagung untuk Pabrik Mojoagung II dan Wonosalam serta menyelesaikan akumulasi lahan untuk land bank di Lamongan.
Jayamas Medica Industri juga tercatat sebagai produsen alat-alat kesehatan habis pakai buatan anak bangsa terbanyak di Tanah Air dengan 493 produk asli Indonesia atau 4,87% dari total 10.109 alat kesehatan yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam mendorong produk-produk manufaktur lokal, melalui kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), demi membangun kemandirian produk farmasi dan alat kesehatan,” tambah Jemmy.
Hampir lebih dari dua dekade beroperasi, Jayamas kini memiliki 1 pusat distribusi nasional di Gresik, 20 kantor cabang/fasilitas logistik, dan 19 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra (per 31 Maret 2022).
Sementara itu, total land bank perseroan yang siap digunakan untuk ekspansi tercatat lebih dari 163.719 meter persegi. Selain itu, perseroan juga memasok 1.700 rumah sakit di Indonesia, dari total sekitar 2.985 RS. Perseroan juga menggandeng 3.475 apotek dan gerai alat kesehatan.
“Sebagai salah satu market leader alat kesehatan di Indonesia, Jayamas Medica Industri memiliki 3.200 produk aktif dan 74 produk dengan brand perseroan (hingga 31 Maret 2022) yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi,” jelas direksi.
Manajemen menambahkan, perseroan juga mengembangkan kolaborasi digital dan kemitraan dengan sejumlah platform startup, ecommerce dan pembayaran, diantaranya Tokopedia, Ovo, Shoppee, Halodoc, Lazada, dan Gopay.
Bagikan
IPO
3 tahun yang lalu