NGERI, 33 DAERAH DI JATIM ZONA MERAH

Rabu, 21 Juli 2021 13:35 WIB

Penulis:Andri

A-SURABAYA.jpg
Kota Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur ikut masuk zona merah

Wilayah di Jawa Timur yang terkena Covid-19 masih banyak.  Tercatat ada 33 daerah dari 38 yang masuk  zona merah atau berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona.

"Pekan ini ada 33 daerah, setelah pekan lalu 19 daerah. Lalu ada lima daerah zona oranye/jingga atau berisiko sedang," kata anggota Satuan Tugas Kuratif Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril Rabu.

Ke-33 daerah tersebut yakni Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Ngawi, dan Kota Kediri,  Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya, Kabupaten Bangkalan, Kota Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Probolinggo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pacitan, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Lamongan, dann Kabupaten Bondowoso.

Sedangkan lima daerah zona oranye meliputi Kota Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kota Blitar, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sampang. Dengan demikian, di Jatim tak ada satu pun daerah berstatus zona kuning (risiko penularan rendah), apalagi zona hijau (tidak berisiko penularan).

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim terdapat tambahan sebanyak 5.654 kasus baru terkonfirmasi positif, 2.582 kasus sembuh dan 268 kasus meninggal dunia. Secara kumulatif, total terkonfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini sebanyak 249.245 kasus, dengan rincian 48.569 kasus (19,49 persen) dirawat, 184.213 kasus (73,91 persen) sembuh, dan 16.463 kasus (6,61) persen meninggal dunia.

Jibril mengatakan naiknya angka dan bertambahnya daerah zona merah karena kasus yang meningkat selama sepekan terakhir. "Penentuan zona dari Satgas Pusat juga karena didasarkan 15 indikator epidemiologi mingguan," kata dokter yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim tersebut.