Lawan Covid-19, 400 Lebih Masyarakat Terima Suntikan Nanogold

Rabu, 26 Mei 2021 21:09 WIB

Penulis:Asih

20210526_093317.jpg
Warga yang menerima suntikan nanogold, Rabu (26/5/2021). undefined

Lebih dari 400 warga di kawasan Gunung Anyar Surabaya, Rabu (26/5/2021)  menerima suntikan nanogold untuk melawan Covid-19.

Kegiatan ini menyusul keberhasilan gerakan sebelumnya yang dilakukan dengan cara meminum air nanogold, pada awal-awal pandemi Covid-19  2020.

Jika yang diminum sebelumnya konsentrasinya hanya 5 ppm, nanogold yang disuntikan berkonsentrasi 20 ppm.

“Memang lebih besar konsentrasinya, tapi masih batas aman jika disuntikan dalam aliran darah,” kata Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Titik Taufiqurohmah. 

Gerakan penyuntikan ini diinisasi  Titik  bersama dr Ninik Widya Sp.KK. dan beberapa rekan dokter lainnya “Ini bukan vaksin, ini suntikan biasa dengan cairan nanogold berkonsentrasi 20 ppm yang telah terbukti dapat meningkatkan imun tubuh, sehingga bisa terbebas dari paparan Covid-19,” katanya.

Dijelaskannya, suntik nanogold sesungguhnya menggantikan budaya susuk emas, yang terkenal dimasa lalu. Selain dapat memberikan peningkatan imun, bonus dalam suntik nanogold adalah kulit menjadi lebih sehat, halus, dan cerah. 

“Tahun lalu saya sudah melakukan ini tapi dengan cara diminum dan efeknya signifikan dalam meningkatkan imun, karena itu kini dikembangkan dengan cara menyuntikkan sehingga hasilnya bisa jauh lebih efektif lagi," jelasnya. 

Titik melakukan ini untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 yang sifatnya konon lebih agresif dengan daya tular lebih cepat. 

“Jadi saya berpikir saat ini pilihannya injeksi yang langsung berdampak pengenceran darah dan antioksidan, antivirus untuk menjaga tubuh langsung, dengan metode penyuntikan, maka tidak menunggu lagi masuk sistem pencernaan baru beredar lewat pembuluh darah,” katanya.

Titik menjelaskan jika upaya penyuntikan yang dilakukannya tidak membahayakan tubuh, nenek moyang kita puluhan tahun susuk emas, sehat dan jarang sakit. “Nah kini saya ubah teknologinya jadi suntik nanogold sebagai gantinya atau kita sebut susuk emas modern dengan suntik nanogold," tuturnya. 

“Intinya saya ingin mempopulerkan suntik nanogold ini sebagai suntik awet muda, muda wajahnya juga seluruh organ tubuhnya, sehingga semangat berkarya terus menyala. Khasiatnya 10 kali suntik vitamin, tidak bahaya di ginjal dan organ lainnya,” tambahnya. 

Bagaimana bagi orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19. Menurut Titik, justru bagi mereka yang sudah memperoleh vaksinasi sebelumnya justru sangat dianjurkan. 

“Pada dasarnya vaksin itu virus yang dilemahkan untuk memicu munculnya antibodi, sementara nanogold ini membantu memunculkan antibodi, jadi sangat membantu efektivitasnya vaksin. 

Jika dikabarkan ada vaksin yang malah membuat darah mengental, maka suntikan nanogold membantu mengencerkan darah. Jadi justru saat ini mulai dipikirkan untuk penggunaan keduanya, vaksinasi dan penyuntikan nanogold,” katanya.

Titik menjelaskan hasil temuannya (nanogold) ini akan segera dikomersialkan dengan kerjasama yang telah ditandatangani pada Maret 2021. Tahap penelitian yang dilakukan sejak tahun 2008 kini akan memasuki komersialisasi. 

“Kami telah mendapat mitra untuk mengkomersialisasikan hasil temuan ini,” kata Titik.