KONSUMSI ENERGI LISTRIK DI JATIM NAIK

Kamis, 11 Januari 2024 22:40 WIB

Penulis:Andri

A-PLN.jpg
General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim Agus Kuswardoyo.

SURABAYA I halojatim.com - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) mencatat penjualan tenaga listrik sebesar 41,8 giga Watt hour (GWh) di wilayah setempat sepanjang tahun 2023. Pertumbuhan penjualan ini menjadi sinyal positif konsumsi energi listrik yang terus meningkat dari 13,7 juta pelanggan.

 

"Secara kumulatif penjualan tenaga listrik terbesar disumbang dari segmen tegangan rendah sebesar 24,3 GWh, sementara tegangan menengah 13,94 GWh dan tegangan tinggi 3,67 GWh. Khusus untuk segmen tegangan menengah yang banyak menopang sektor bisnis tumbuh sebesar 8,28 persen dari tahun lalu," kata General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim Agus Kuswardoyo.

 

Dia mengatakan pertumbuhan pada segmen industri juga menunjukkan tren positif. Sepanjang tahun 2023, PLN telah memetakan potensi-potensi untuk peningkatan penjualan, seperti intensifikasi electrifying lifestyle, electrifying agriculture, dan akuisisi captive power pelanggan industri.

 

Agus mengatakan,  electrifying agriculture memiliki potensi yang besar dan mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan sejalan dengan program pemerintah. Hingga Desember 2023 di Jatim terdapat 20.486 pelanggan yang memanfaatkan electrifying agriculture dengan total daya tersambung 84.211 kilo volt amphere (kVA).

 

"Pelanggan-pelanggan electrifying agriculture baru yang semakin masif di Kediri, Ponorogo, Gresik, dan Banyuwangi. Alhamdulillah dengan listrik produktivitas pertanian semakin meningkat," kata Agus.

 

Tak hanya itu, penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi 59 unit yang tersebar di 31 lokasi Jatim pun menjadi sinyal positif dorongan PLN untuk memperluas penggunaan kendaraan listrik di Jatim. Ke depan, PLN akan terus menggiatkan pemasaran, mencari potensi pasar baru untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan ke pelanggan.

 

Ia berharap melalui kehadiran PLN di berbagai sektor dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. (*)