Minggu, 03 Maret 2024 15:14 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
JAKARTA | halojatim.com – Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merupakan program yang dikerjakan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Perum Bulog.
Tujuan utama dari program ini untuk mempertahankan ketersediaan dan harga beras yang stabil serta mengontrol tingkat inflasi dengan fokus pada penyediaan beras dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dilansir dari Badan Pangan Nasional, dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan SPHP Beras Tingkat Konsumen pada Tahun 2024, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA, Maino Dwi Hartono, mengungkapkan program SPHP Beras akan berlanjut sepanjang tahun 2024.
Rencana penyaluran beras SPHP selama tahun tersebut diharapkan mencapai 1,2 juta ton, dengan fokus utama pada menjaga stabilitas pasokan dan harga beras serta mengendalikan inflasi.
Menurut Direktur Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan NFA, Dwi Hartanto, pada tahun 2023, program SPHP Beras terbukti dalam menekan kenaikan harga beras dengan bantuan penyaluran pangan beras.
Keberhasilan ini turut membantu pemerintah dalam mengurangi laju inflasi menjadi 2,61% (tahun ke tahun), sehingga keputusan diambil untuk melanjutkan program tersebut pada tahun 2024.
Beras SPHP memiliki tujuan khusus untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat menengah ke bawah, dengan subsidi ini ditujukan untuk membantu mereka yang membutuhkan, terutama yang tidak mampu.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhammad Suyamto, menegaskan langkah-langkah yang telah diambil untuk memperkuat pengawasan distribusi Beras SPHP, termasuk pengembangan aplikasi pelaporan berbasis teknologi yang memungkinkan pemantauan secara real-time dan akurat.
Selain itu, pentingnya keterlibatan asosiasi dan Satgas Pangan Polri dalam implementasi Beras SPHP juga diakui sebagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan di lapangan.
Beras SPHP merupakan beras yang disediakan oleh pemerintah untuk dijual kepada masyarakat dengan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan harga pasar umumnya. Program ini bertujuan untuk mencegah gejolak harga beras yang dapat mengganggu kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dikutip dari BULOG, beras SPHP disalurkan oleh Perum Bulog ke pasar-pasar seperti Pasar Induk Beras Cipinang, retail modern, pasar tradisional, dan saluran distribusi lainnya. Harga beras SPHP ditetapkan berdasarkan zona, sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang lebih terjangkau.
Sebagai bagian dari usaha untuk mengontrol harga beras, program ini juga melibatkan penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, Beras SPHP menjadi salah satu alat yang digunakan pemerintah untuk mengatur ketersediaan dan harga beras demi menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
SPHP dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, serta mitra downline Perum Bulog lainnya. Program ini dijalankan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Harga beras ini ditetapkan berdasarkan zona, dengan harga per kilogramnya sebagai berikut:
Harganya sendiri ditetapkan berdasarkan zona, dengan rincian harga per kilogram (kg) sebagai berikut: Zona 1: Rp10.900/kg
Zona 2: Rp 11.500/kg
Zona 3: Rp 11.800/kg
Perlu diingat, harga tersebut dapat berubah sesuai kondisi pasar dan kebijakan pemerintah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Mar 2024
Bagikan