Rabu, 05 Juli 2023 11:40 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
JAKARTA | halojatim.com - Baru-baru ini Elon Musk menghebohkan netizen terutama pengguna Twitter.
Hal ini karena Elon Musk baru saja mengumumkan kebijakan barunya yaitu Twitter akan menerapkan batasan jumlah tweet yang dibaca oleh pengguna.
Kebijakan baru yang diterapkan oleh Elon Musk ini sebenarnya dilakukan untuk mengatasi tingkat data scraping yang ekstrem dan manipulasi sistem.
Batasan membaca tweet ini didasarkan pada jenis akun pengguna. Akun Twitter yang telah terverifikasi dibatasi hingga 6.000 tweet per hari, smeentara akun yang belum diverifikasi dibatasi hingga 600 tweet per hari saja.
Sedangkan akun Twitter baru yang belum verified hanya memiliki kesempatan membaca 300 tweet per hari saja.
Pada update terakhir, Elon Musk mengumumkan bahwa batasan ini sekarang sudah ditingkatkan menjadi 10.000 postingan untuk akun yang sudah diverifikasi, 1.000 postingan untuk akun yang tidak diverifikasi, dan 500 tweet bagi akun baru yang belum diverifikasi.
Sistem di Twitter akan menghitung tweet yang telah dibaca saat pengguna melihat tweet tersebut di timeline, notifikasi, termasuk tweet yang muncul di hasil pencarian.
Adanya batasan dari Twitter ini tentu mengundang banyak reaksi yang beragam dari pengguna Twitter. Beberapa pengguna ada yang menyambut baik batasan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka akan membantu melindungi integritas platform.
Sedangkan pengguna yang lain ada yang mengkritik batasan tersebut dan menyatakan bahwa batasan tersebut terlalu ketat sehingga menyulitkan pengguna untuk mengikuti berita dan peristiwa terkini.
Batasan baru ini dapat berdampak signifikan pada pengalaman pengguna. Untuk pengguna yang mengikuti akun berjumlah banyak, batasan tersebut dapat mempersulit untuk mengikuti tweet terbaru. Kebijakan ini bisa membuat pengguna merasa sangat frustasi apalagi ketika mencoba untuk tetap mengikuti berita dan acara terkini.
Batasan tersebut juga dapat mempersulit pengguna untuk menemukan konten baru. Ketika pengguna dibatasi untuk membaca sejumlah tweet per hari, mereka cenderung tidak melihat tweet dari akun yang belum mereka ikuti. Hal ini dapat membatasi keragaman konten yang dilihat pengguna.
Batasan baru yang ditetapkan oleh Elon Musk ini juga dapat berdampak pada komunitas Twitter yang lebih besar. Jika pengguna menemukan bahwa mereka tidak dapat mengikuti tweet terbaru, mereka cenderung tidak akan menggunakan platform ini lagi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah pengguna aktif di Twitter.
Batasan tersebut juga dapat mempersulit Twitter untuk menarik pengguna baru. Jika pengguna menemukan bahwa mereka tidak dapat mengakses konten yang mereka inginkan, mereka cenderung tidak membuat akun.
Itu tadi beberapa dampak yang dirasakan oleh pengguna terkait kebijakan penerapan batas membaca tweet di Twitter. Meski batasan tersebut mampu memberikan perlindungan platform terhadap data scraping dan manipulasi sistem, tidak dipungkiri kebijakan ini membuat pengguna merasa tidak nyaman.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 05 Jul 2023
Bagikan