JATIM PERTAHANANKAN STATUS LUMBUNG PANGAN NASIONAL

Rabu, 01 November 2023 23:45 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-BERAS KHOFIFAH.JPG
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melaksanakan panen raya padi di lahan pertanian Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu.

TUBAN I halojatim.com - Jawa Timur masih menjadi lumbung pangan nasional. Dengan  menjadi produsen padi terbesar di Indonesia yang dipertahankan selama empat tahun bertutur-turut sejak 2020 hingga 2023.

"Berdasarkan angka sementara produksi padi dari Badan Pusat Statistik, Provinsi Jatim pada tahun 2023 kembali menjadi produsen padi terbesar nasional," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melaksanakan panen raya padi di lahan pertanian Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu.


Dalam panen raya tersebut, Gubernur Khofifah memanen padi jenis Inpari 50 di lahan sawah seluas 380 hektare dengan produksi rata-rata 11 ton Gabah Kering Panen (GKP). Mengacu data Badan Pusat Statistik, luas panen padi di Jatim tahun 2023 mencapai sekitar 1,685 juta hektare. Badan Pusat Statistik mencatat Angka sementara produksi padi di tahun 2023 sebesar 9,591 juta ton GKG atau setara beras sebesar 5,538 juta ton.

"Angka produksi ini lebih tinggi 64,9 ribu ton GKG dibandingkan angka tetap produksi tahun 2022 yang sebesar 9,526 juta ton GKG. Menjadikan Jatim produsen padi tertinggi selama 4 tahun berturut-turut," kata Khofifah.

Katanya, mulai September 2023 Jatim turut menyuplai kebutuhan beras ke wilayah Sulawesi Selatan, Riau, dan Babel, selain 16 provinsi lainnya di kawasan Indonesia Timur.Itu, kata Khofifah, menunjukkan bahwa Provinsi Jatim merupakan lumbung pangan yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya, juga menyangga kebutuhan pangan di provinsi-provinsi lainnya.

Beras, kata Khofifah, memiliki nilai strategis karena merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Maka sektor pertanian yang di dalamnya terdapat industri beras memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi.

Secara khusus, Gubernur Khofifah memuji kesadaran kolektif petani dalam mengelola lahan sawah pertanian padi dengan menggunakan pupuk organik yang dinilai sangat bermanfaat dalam memberikan multiplayer effect, salah satunya menekan biaya operasional. (*)