jalan tol
Kamis, 29 Februari 2024 12:53 WIB
Penulis:ifta
KEDIRI, Halojatim.com- Proyek Jalan Tol Kediri–Tulungagung Jawa Timur dirancang untuk menunjang Bandara Dhoho Kediri.
Kemungkinan jalur jalan tol Kediri-Tulungagung ini belum bisa beroperasi dalam waktu dekat.
Jalur ini baru bisa dioperasikan pada tahun 2025, atau akhir tahun tersebut.
Pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung direncanakan mulai konstruksi pada Kuartal 2 tahun 2024.
Sehingga, akses Bandara Dhoho di Kediri ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2025.
Dilanjutkan dengan mainroad yang akan menghubungkan Kediri – Mojo – Tulungagung yang akan beroperasi pada kuartal ketiga tahun 2025.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan PT Gudang Garam (Tbk) akan melaksanakan pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulungagung Jawa Timur sepanjang 44,17 km.
Menteri PUPR Basuki Hadjimulyo mengatakan, pembangunan tol Kediri – Tulungagung yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam (Tbk) ini memiliki nilai investasi sebesar Rp9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Adapun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pengelolanya yaitu PT Surya Sapta Agung Tol.
“Jalan tol Kediri - Tulungagung sepanjang 44,17 km ini terdiri dari akses Bandara Dhoho di Kediri sepanjang 6,82 km, dan main road sepanjang 37,35 km termasuk jalan akses. Jalan Tol ini memiliki jumlah lajur 2x2 dan 4 simpang susun yang berada di Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung,” kata Basuki dilansir Rabu, 28 Februari 2024.
Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu proyek kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited).
Menurut Basuki, pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung akan memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Terlebih, jalan tol Kediri – Tulungagung berada di kawasan potensial agroindustri dan sumber daya laut.
Lebih lanjut, pembangunan ini dapat mempercepat distribusi logistik sehingga berdampak positif pada produktivitas industri dan pariwisata.
Dalam pembangunan jalan tol ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR memberikan dukungan teknis terkait kualitas konstruksi jalan tol. Mulai dari perencanaan desain, hingga proses pembangunan yang akan dimonitor oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Sedangkan secara finansial oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan terkait pengusahaan yang akan dikoordinasikan melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan untuk memitigasi risiko pembangunan proyek tol ini melalui PT PII, Kementerian Keuangan. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 29 Feb 2024
Bagikan