Minggu, 09 Mei 2021 14:40 WIB
Penulis:Andri
Investor terus melirik Jawa Timur. Bukan hanya dari dalam negeri tapi juga mencanegara.
Sebuah investor asal Markoko. Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC), menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Jatim. Nilainya pun wah, Rp 8,59 triliun.
Ketujuh Nota Kesepahaman tersebut berupa Proyek Pengembangan Pelabuhan Terminal Umum di Kota Probolinggo dengan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp 2,1 miliar proyek pembangunan dan pengoperasian pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT Air Bersih Jatim senilai Rp 347 miliar dan Proyek Pembangunan Puspa Agro dengan PT. Jatim Graha Utama senilai Rp 1,78 triliun.
Selain itu, proyek pembangunan kawasan wisata “Ngawi Planetarium Agro Park” dengan PD Sumber Bhakti senilai Rp 125 miliar, proyek pembiayaan bisnis jasa sterilisasi ultimate EBM dan X-Ray dengan PT Kasa Husada senilai Rp 300 miliar, proyek pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT Trans Jawa Paspro senilai Rp 1,5 triliun dan proyek pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT Waskita Bumi Wira senilai Rp 2,43 triliun.
Penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan oleh Chairman GDTC Maroko HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour dengan tujuh Direktur BUMN dan BUMD di Jatim yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (8/5/2021) sore.
MoU itu sendiri merupakan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Usulan Project Kerjasama antara GDTC dengan Perusahaan, BUMD dan BUMN di Jatim. Hasilnya, ketujuh proyek tersebut telah menarik minat GDTC dan telah ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis.
"Ini momen penting. Saya harap seluruh pihak bisa memanfaatkannya dengan baik," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak
Bagikan