#kabupatengresik
Rabu, 28 Februari 2024 23:15 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SURABAYA I halojatim.com - Ekonomi di Jawa Timur mengalami pertumbuhan sebesar 4,69 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan Triwulan III-2023.Namun demikian, Jawa Timur tetap menjadi kekuatan ekonomi ke-2 di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,99 persen dan secara nasional berkontribusi sebesar 14,22 persen dari total PDB Indonesia di Triwulan IV-2023
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur Sigit Danang Joyo menyebut investasi di Jatim konsisten tumbuh. Secara tahunan, total investasi Jawa Timur sampai dengan akhir tahun 2023 mencapai Rp145,10 triliun dan tumbuh sebesar 29,85 persen dibandingkan tahun 2022.
Pada triwulan IV-2023 sebesar Rp45,04 triliun tumbuh 15,78 persen (q-to-q) dan 43,87 persen (y-on-y) yang terdiri dari PMA sebesar Rp24,33 triliun tumbuh 50,19 persen (q-to-q) dan 70,69 persen (y-o-y), sedangkan PMDN sebesar Rp20,71 triliun tumbuh 21,45 persen (y-o-y) namun terkontraksi -8,77 persen (q-to-q).
"Kabupaten Gresik merupakan daerah dengan nilai investasi terbesar di Jawa Timur dengan total investasi sebesar Rp49,46 triliun diikuti kota Surabaya (Rp23,27 triliun) dan kabupaten Pasuruan (Rp20,74 triliun)," katanya.
Sementara tingkat Inflasi Jatim bulan Januari 2024 sebesar 2,47 persen (y-on-y) namun terjadi Deflasi 0,10 persen (m-to-m) dan 0,10 persen (y-t-d). Peristiwa yang mempengaruhi inflasi di bulan Januari antara lain pada makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki andil paling tinggi terutama beras karena cuaca yang tidak menentu dan rusak-nya jalan menyebabkan kurangnya pasokan beras di sejumlah wilayah.
Sigit mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan Desember 2023 ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 23.244 kunjungan, meningkat jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 sebesar 14.264 kunjungan. Adapun wisatawan mancanegara di Jawa Timur didominasi oleh wisatawan dari Malaysia sebesar 32,22 persen, Tiongkok sebesar 19,03 persen, dan dari Singapura sebesar 10,91 persen.
Untuk tingkat penghunian kamar hotel, kata Sigit, mengalami peningkatan di Bulan Desember 2023 baik secara mtm sebesar 9 persen maupun secara 'yoy' (1 persen). Sedangkan Rata-rata lama menginap tercatat 1,42 hari, menurun 0,05 dibanding bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Januari 2024 sebesar 94,73, terjadi penurunan sebesar 3,03 persen. Hal tersebut dikarenakan Indeks Harga Terima Nelayan (It) turun sebesar 2,57 persen menjadi sedangkan Indeks Harga Bayar Nelayan (Ib) naik sebesar 0,47 persen.
"Penurunan Itu disebabkan oleh turunnya indeks secara rata-rata pada kelompok Penangkapan Di Laut sebesar 2,66 persen sedangkan kelompok Penangkapan Di Perairan Umum naik sebesar 0,81 persen," katanya. (*)
Bagikan
#ekonomijatim
10 bulan yang lalu