Jumat, 07 April 2023 14:45 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
SURABAYA | halojatim.com - Bagi pengidap asam lambung berat, berpuasa selama hampir 14 jam menjadi sebuah tantangan. Sebab, perut kosong bisa menjadi salah satu pemicu risiko kambuhnya asam lambung.
Ahli Gastroentero Hepatologi, dr.Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH, FINASIM mengatakan anggapan puasa sebabkan asam lambung naik adalah salah kaprah.
“Menurut hasil penelitian[1] yang dipublikasikan di jurnal penyakit dalam, Acta Medica Indonesiana, membuktikan bahwa keluhan GERD saat menjalani puasa Ramadan lebih ringan dibanding ketika tidak menjalani puasa Ramadan. Karena, puasa mendorong pola makan kita lebih teratur,” ucap dr Syifa.
BACA JUGA :
“Dengan berpuasa artinya kita melakukan detoksifikasi. Karena kita memberi signal kepada saluran cerna untuk beristirahat dari aktivitas mencerna makanan. Sehingga gerak organ pencernaan lebih senggang mengikuti ritme bulan puasa,” tambah dr Syifa.
Agar puasa dapat dikategorikan sebagai detoksifikasi, pengidap asam lambung dapat mengikuti tips berikut ini.
1. Pastikan sahur
Untuk menghindari asam lambung naik, pastikan sahur. Menurut dr. Syifa, sahur sangatlah penting agar lemak mulai disimpan sebagai cadangan tubuh. Namun pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, agar memberi nutrisi pada tubuh. “Jika sahur mendekati waktu imsak, konsumsi makanan berserat seperti roti gandum, telur, dan susu oats bisa jadi solusi bagi pengidap asam lambung,” tambah dr Syifa.
2. Konsumsi makanan berserat
Pengidap asam lambung disarankan mengonsumsi makanan berserat saat sahur. "Manfaat serat tak hanya untuk melancarkan BAB, tetapi juga dapat membuat pengidap GERD kenyang lebih lama. Selain itu, untuk mengatasi kondisi dispepsia alias kembung, sebaiknya atur frekuensi makan dan menambah suplemen,” jelas dr Syifa.
3. Minum obat secara teratur
Bagi pengidap asam lambung berat, dr Syifa menganjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menjalani puasa. “Obat wajib diminum rutin sebelum makan sahur atau dalam keadaan perut kosong. Fungsinya untuk menjaga kestabilan tubuh selama 10-12 jam ke depan,” anjur dr Syifa.
4. Berbuka puasa secukupnya dan tidak konsumsi menu yang merangsang
Menurut dr Syifa, hindari makan gorengan, ketan, serta minuman asam, kecut, dan berkarbonasi. “Ketika berbuka puasa, sistem pencernaan dalam mode lambat, sebaiknya berbuka dengan yang manis karena mudah dicerna, seperti kurma dan buah-buahan dengan kandungan air dan serat yang tinggi, seperti buah naga, pisang, dan semangka,” tambahnya.
Bagikan