Inflasi Turun, Waspada Bulan Maret, Imbas Bulan Ramadhan dan Lebaran

Jumat, 04 Maret 2022 23:50 WIB

Penulis:ifta

Kenaikan harga minyak goreng menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi di Provinsi Lampung pada November 2021.
Kenaikan Harga Minyak Goreng Salah Satu Pemicu Inflasi Bulan Januari 2022 di Jateng Sebesar 0,43%

Halojatim.com- Bulan Februari 2022 lalu angka inflasi Kota Kediri turun dari bulan sebelumnya yakni 0,43% menjadi 0,20%.  Kelangkaan minyak goreng belum jadi pemicu.

Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri data sepuluh komoditas penyumbang inflasi, antara lain: nasi dengan lauk inflasi 0,083%; beras inflasi 0,056%; shampo inflasi 0,038%; sabun mandi inflasi 0,037%; sawi hijau inflasi 0,028%; bawang merah inflasi 0,027%; minyak goreng inflasi 0,023%; wafer inflasi 0,020%; apel inflasi 0,019%, dan kontrak rumah inflasi 0,017%.

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan kelangkaan minyak goreng tidak menjadikannya komoditas utama penyumbang inflasi. 

Ia mengungkap bahwa Pemerintah Kota Kediri selalu melakukan operasi pasar untuk memantau ketersediaan minyak goreng. 

“Karena sering dilakukan operasi pasar makanya harga minyak goreng stabil sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pusat,” ucapnya.

Di samping komoditas pendorong kenaikan harga, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, di antaranya: telur ayam ras deflasi -0,108%; cabai rawit deflasi -0,052%; kopi bubuk deflasi -0,048%; emas perhiasan deflasi -0,017%; kangkung deflasi -0,016%; obat dengan resep deflasi -0,016%; semangkadeflasi -0,015%; jeruk deflasi -0,008%; ayam hidup deflasi -0,007%, dan duku/langsat deflasi -0,005%.

BPS mengimbau kepada Pemkot Kediri untuk tetap waspada terkait angka inflasi di Bulan Maret. 

“Kita harus waspada terhadap persiapan masyarakat menyambut kedatangan bulan suci Ramadan yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap bahan pokok. Selain itu kenaikan cukai juga berimbas pada kenaikan harga rokok, dan terjadinya perubahan iklim secara ekstrim menyebabkan penurunan pasokan komoditas pangan tertentu,” terang Lilik.

“Kami imbau kepada masyarakat tidak usah panik dengan jumlah stok bahan pangan di Kota Kediri. Pemkot Kediri akan memfasilitasi kecukupan pangan. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan berkoordinasi agar masyarakat tidak menimbun bahan-bahan pokok dan mencegah terjadinya panic buying,” ujar Lilik.

Pihaknya berharap agar inflasi Kota Kediri semakin terjaga sehingga masyarakat dapat mencukupi kebutuhannya masing-masing. 

“Seperti yang kita ketahui bahwa menjelang bulan Ramadan dan hari raya terjadi kenaikan harga pada beberapa bahan pokok. Semoga melalui upaya tim TPID kondisi tersebut dapat terkendali di Kota Kediri,” pungkasnya.