ITS
Kamis, 01 Juni 2023 11:37 WIB
Penulis:ifta
Surabaya, Halojatim.com- Hacker yang membobol situs resmi milik Pemprov Jatim dan kampus ITS Surabaya dibekuk aparat kepolisian.
Modus operandi yang dilakukan para hacker tersebut adalah meretas situs tersebut lalu menanamkan web atau situs soal judi online.
Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menangkap sekelompok peretas yang menyasar situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya.
Kelompok pelaku tersebut adalah Agus Tiyadi (27) dari Dusun Sinabe, Mundu, Cirebon, dan Dendi Syaimam alias Muhammad Acil alias Mister Cakil (23) dari Legok, Tangerang, Banten.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Dirmanto, dalam pengungkapan kasus ini di Markas Polda setempat pada hari Rabu, menyatakan bahwa keduanya terbukti melakukan peretasan pada laman https://jatimprov.go.id/ dan https://tpka.its.ac.id/ dengan tujuan untuk meningkatkan optimasi mesin pencari (SEO) konten perjudian dengan menyisipkan file ekstensi.
"Mereka menyisipkan file ekstensi atau backdoor di website yang menjadi target untuk dilakukan peretasan," ujarnya dilansir dari laman Antara, Kamis (1/6).
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, AKBP Arman, menambahkan bahwa peretasan tersebut dilakukan oleh tersangka pada Februari 2023. Akibat peretasan tersebut, ketika diakses, laman pascasarjana ITS tersebut mengalami gangguan dan menampilkan tampilan perjudian slot88.
"Tim melakukan penyelidikan selama sekitar satu bulan dan akhirnya menangkap tersangka AT di Cirebon," katanya.
Setelah dilakukan pengembangan, ditemukan bahwa Mister Cakil juga terlibat dalam jaringan dengan Agus. Hasil pendalaman oleh polisi menunjukkan bahwa Mister Cakil dan Agus bekerja sama dalam meretas situs milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Atasannya (AT) telah meretas ratusan situs atau sub domain, baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah situs milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Mister Cakil," katanya.
Agus Tiyadi ditangkap pada tanggal 28 Maret 2023 di kediamannya, sementara Mister Cakil ditangkap pada tanggal 7 Mei 2023 di kediamannya setelah pulang dari Kamboja. Setelah penangkapan, tersangka beserta barang bukti dibawa ke Markas Polda Jawa Timur untuk diproses lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan, Agus mengakui bahwa ia mendapatkan keuntungan sebesar Rp200 ribu dari penjualan situs yang telah ditanami sistem.
Sementara itu, Mister Cakil, selain sebagai peretas situs, juga bekerja sebagai admin situs perjudian di Kamboja dan menerima gaji sebesar Rp10 juta per bulan. ***
Bagikan
ITS
5 bulan yang lalu
ITS
6 bulan yang lalu
teknologi
6 bulan yang lalu