GURU AGAMA DI KEDIRI DAPAT INTENSIF SELAMA SATU TAHUN

Jumat, 10 November 2023 10:55 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-BUPATI KEDIRI.JPG

KEDIRI I  halojatim.com - Guru agama nonformal berbagai agama di Kabupaten Kediri dapat perhatian. Sebanyak 8.000 guru  mendapatkan bisyaroh atau insentif dengan besaran Rp100 ribu setiap bulan selama satu tahun.

 

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan penyaluran insentif untuk guru agama nonformal ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri guna memperhatikan kesejahteraan mereka. "Mereka memiliki jasa yang besar. Selain memberikan pengetahuan agama sekaligus membantu membentuk karakter budi pekerti bagi generasi penerus bangsa. Kami berharap jumlah penerima bisa terus bertambah," katanya.

 

Dia mengatakan, program pemberian insentif ini telah dimulai sejak 2021. Pada 2021, jumlah penerima sebanyak 7.148 guru, sedangkan pada 2022, jumlah penerima naik menjadi 7.500 guru. Pada 2023 ini, jumlah penerima naik 500 guru sehingga totalnya 8.000 guru

 

Setiap guru menerima Rp100 ribu per bulan dengan alokasi satu tahun. Dana itu diambilkan dari APBD Kabupaten Kediri. Ia memastikan program ini terus berlanjut sebagai bentuk nyata perhatian dari pemerintah untuk mereka.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muksin mengatakan untuk pencairan insentif kepada 8.000 guru agama nonformal di Kabupaten Kediri ini memang diberikan untuk satu tahun sekaligus dengan besaran Rp1,2 juta untuk setiap penerima. Mereka adalah guru agama nonformal Muslim dan non-Muslim.

 

"Hitungannya setiap bulan Rp100.000, itu diberikan selama satu tahun," kata dia. (*)
 

INTENSIF GURU NON ASN DI KABUPATEN KEDIRI NAIK
KEDIRI I halojatim.com – Guru non-ASN di Kabupaten Kediri dapat perhatian dari pemerintah setempat. Pemkab Kediri baik guru K2 (tenaga honorer kategori 2), PAUD, SD, maupun guru SMP dinaikan insentifnya. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pemerintah sudah melakukan penghitungan terkait dengan kenaikan insentif tersebut. "Insentif saya umumkan naik untuk 2024. Insentif guru non-ASN naik dari tahun 2023 sebesar Rp14 miliar menjadi Rp21 miliar pada 2024," katanya di Kediri, Sabtu. Adapun rincian insentif tersebut antara lain untuk guru taman posyandu yang semula tidak ada insentif, pada 2024 diberikan insentif Rp100 ribu per bulan. Selain itu, untuk guru kelompok bermain dan TK insentifnya dari Rp100 ribu menjadi Rp200 ribu per bulan. Lalu guru SD dan SMP dari Rp200 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan. "Untuk guru eks K2 yang menerima insentif Rp500 ribu kini menjadi Rp750 ribu," kata dia. Bupati berharap dengan kenaikan insentif guru non-ASN maka tingkat kesejahteraan mereka serta kualitas pendidikan di kabupaten ini juga semakin meningkat. Sebelumnya pemkab juga telah memberikan insentif untuk 8.000 guru agama nonformal dari berbagai agama di Kabupaten Kediri dengan besaran Rp100 ribu setiap bulan. Pemberian insentif tersebut telah dimulai sejak 2021 dengan jumlah penerima sebanyak 7.148 guru, sedangkan pada 2022 jumlah penerima naik menjadi 7.500 guru dan pada 2023 naik lagi menjadi 8.000 guru. Selain pemberian insentif, para guru agama nonformal tersebut juga didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, sehingga mereka mendapatkan perlindungan sosial di antaranya jaminan kecelakaan kerja maupun jaminan kematian. (*)

setahun yang lalu