Ganjar Serang Prabowo soal Target Minimum Essential Force yang Tidak Tercapai, Ini Hasil Cek Fakta

Senin, 08 Januari 2024 10:37 WIB

Penulis:ifta

Debat Capres: Ganjar Pranowo Sebut Target Minimum Essential Force Tahun 2024 Tidak Tercapai, Ini Hasil Penelusurannya
Debat Capres: Ganjar Pranowo Sebut Target Minimum Essential Force Tahun 2024 Tidak Tercapai, Ini Hasil Penelusurannya (ist)

Surabaya, Halojatim.com – Prabowo Subianto diserang habis-habisan oleh dua kandidat calon presiden lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Prabowo diserang banyak hal terkait dengan anggaran pertahanan, kemudian alutsista, sampai soal harta kekayaannya.

Prabowo juga dikulik soal target di Kementerian yang diampunya.

Misalnya, pada debat Capres untuk Pemilu 2024 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam menyampaikan bahwa target Minimum Essential Force (MEF) pada tahun 2024 tidak tercapai, hanya 65,49 persen.

Minimum Essential Force (MEF) atau Kekuatan Pokok Minimum adalah sebutan untuk proses modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia.

Inilah pernyataan lengkap yang disampaikan Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres 2024 seri ketiga:
“Anggaran pertahanan belum ideal. Tadi disampaikan kita perlu 1-2% dari PDB. Sekarang masih 0,78% dari PDB, 20,7 miliar dollar menjadi 25 miliar, Minimum Essential Force di (tahun) 2024 tidak tercapai karena sekarang hanya 65,49 persen dari target program.”


Hasil Cek Fakta

Hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia bersama koalisi Cek Fakta serta panel ahli, menemukan bahwa pernyataan yang disampaikan Ganjar Pranowo bisa ditelusuri sebagai berikut.

Dosen Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta, Ludiro Madu menjelaskan, TNI tidak meninggalkan modernisasi militer pasca 2024, namun mengubahnya dari kerangka MEF.

MEF sudah pasti tidak tercapai pada 2024, karena tantangan ekonomi pertahanan, kondisi alat utama sistem senjata (alutsista), dan berbagai faktor global, seperti dampak perang Rusia-Ukraina, dampak Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) dan sanksi lainnya. Serta risiko geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut asisten Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina dan Peneliti di Monash University Indonesia, Prasetia Anugrah Pratama, capaian MEF memang berada pada kisaran 65%. Dengan demikian, memang terdapat kondisi yang meragukan bahwa Indonesia dapat mencapai target 100% pada 2024.

“Namun hal ini tidak lepas dari perkembangan geopolitik dan pandemi global,” ujar Prasetia Anugrah Pratama.

Kesimpulan

Pernyataan Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024 mengenai target Minimum Essential Force pada tahun 2024 tidak tercapai hanya 65,49 persen, benar. Dengan capaian Minimum Essential Force yang masih berada pada kisaran 65%, cukup meragukan buat Indonesia untuk bisa mencapai target 100% pada 2024. (cekfakta.com)


Rujukan
https://ir.binus.ac.id/2022/06/27/indonesia-harus-mengkaji-ulang-sistem-pertahanan-untuk-transformasi-modernisasi-militer-dosen-hi-binus/

https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/620959/target-minimum-essential-force-tni-sulit-tercapai-ini-kata-panglima

Tulisan ini telah tayang di wongkito.co oleh Nila Ertina pada 08 Jan 2024