DUA INOVASI PEMKAB BANYUWANGI MASIH 99 TERBAIK

Senin, 10 Juli 2023 23:05 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-BANYUWANGI BUPATI.jpg
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani

BANYUWANGI I halojatim.com – Inovasi Pemkab Banyuwangi dapat perhatian. Dua inovasinya masuk 99 inovasi terbaik se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen yang ditunjuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB). @@Dua inovasi itu, yakni Layanan Inklusif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Pendekatan Hati atau  Lebur Seketi  merupakan layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus, dan inovasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan atau  Penyederhanaan , yaitu digitalisasi layanan pengujian kualitas lingkungan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan. 

 

"Dalam inovasi  Lebur Seketi, setiap anak berkebutuhan khusus mudah mendaftar di semua sekolah, dan tidak lagi harus di sekolah luar biasa. Dengan cara ini, kami berupaya mewujudkan pendidikan yang ramah anak, tidak diskriminatif, dan penuh toleransi," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat memaparkan inovasi  Lebur Seketi  dan  Simpling  di depan panelis via zoom. 

 

Bupati Ipuk mengatakan tentang inovasi  Lebur Seketi kepada para panelis bahwa saat ini semua sekolah di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu berkembang menjadi sekolah inklusi yang mendidik anak berkebutuhan khusus. Dalam program ini, kata dia, sekolah jemput bola mendatangi rumah calon peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) untuk melakukan registrasi. Selanjutnya, dilakukan asesmen oleh psikolog. Sekolah juga membuat modifikasi kurikulum agar para PDBK bisa mengikuti pelajaran seperti siswa lainnya. 

 

‘’DBK akan mendapatkan pendidikan  lifeskill  sesuai minat bakatnya, dan bahkan setelah lulus, pihak sekolah akan mendampingi dan mengantarkan mereka untuk mendaftar ke sekolah yang diinginkan. 

 

“Inovasi  Lebur Seketi telah direplikasi sekolah-sekolah lain di Banyuwangi, dan telah diadopsi sejumlah sekolah di luar Banyuwangi," katanya. 

 

Selanjutnya, Bupati Ipuk memaparkan inovasi  Simple , sebuah aplikasi yang memudahkan para pengguna jasa dalam mengajukan pemeriksaan sampel uji lingkungan. Kata dia, semua tahapan pengajuan tidak lagi dilakukan secara manual yang membutuhkan waktu lama.Pemohon cukup mendaftar melalui laman labdlh.banyuwangikab.go.id untuk melakukan  booking .

 

Ipuk mengatakan pembayaran hingga penyerahan hasil juga dilakukan secara berani sehingga lebih mudah dan cepat.Kerahasiaan hasil juga lebih terjamin karena dikirim langsung ke email pemohon, sehingga meminimalisir kebocoran informasi.

 

Dengan kemudahan ini, jumlah pemohon tercatat meningkat, baik dari perusahaan maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan pemeriksaan uji lingkungan. Selain dari Banyuwangi, pemohon juga berasal dari luar daerah. “Tentu ini akan berdampak pada pendapatan asli daerah atau PAD,” kata Ipuk. 

 

Selain PAD, kata dia, inovasi  Simpling  juga berdampak pada peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di Banyuwangi. Pada tahun 2020, IKLH Banyuwangi tercatat sebesar 68,6 persen, setelah ada inovasi  Simpling , angka ini meningkat menjadi 70,61 persen (2021) dan kembali meningkat pada tahun 2022 menjadi 71,2 persen. 

 

“Peningkatan sebesar 0,1 persen pada IKLH ini masuk pada kategori baik. Ini sesuai target yang telah kami tetapkan,” kata Ipuk.

 

Aplikasi Penyederhanaan  ini selain memberikan kemudahan juga membantu kepatuhan kepatuhan/pelaku usaha untuk melakukan uji kualitas lingkungan sesuai aturan yang berlaku. (*)