Ditemukan Tembok Batu Sepanjang 1.000 KM di Sepanjang Sungai Nil, Ternyata Ini Fungsinya di Zaman Kuno

Jumat, 30 Juni 2023 19:42 WIB

Penulis:ifta

hidrolik.jpg

Halojatim.com - Peradaban Mesir kuno makin menunjukkan eksistensinya di era modern ini.

Terbaru dari sejumlah penelitian ditemukan tembok batu sepanjang 1.000 kilometer (KM) di pinggir sungai Nil yang fungsinya membuat kagum para peneliti.

Bentangan batu ini ternyata memiliki banyak fungsi. Berikut ulasannya. 

Sejumlah tembok batu yang membentang hingga 1.000 kilometer di pinggiran sungai nil jadi saksi bisu kemajuan peradaban Mesir Kuno. Bentangan tembok yang dibangun lebih dari 3.000 tahun lalu disinyalir sebagai struktur yang dapat mengendalikan banjir dan juga aliran air.

Dinamakan groin oleh para peneliti, tembok batu ini membentang di Sungai Nil dari wilayah Mesir hingga Sudan. Saat mempelajari struktur bangunan tersebut, peneliti menggunakan campuran foto satelit dan udara, serta survei tanah dan penggalian arkeologi.

Pada temuannya, peneliti melihat foto-foto wilayah yang diambil beberapa dekade lalu untuk mendokumentasikan groin yang sekarang rusak parah atau hancur. Selain itu, peneliti juga mewawancarai penduduk setempat terkait peninggalan itu.

Mengutip Jurnal Geoarcheology, para peneliti telah mendokumentasikan  1.200 groin terbentang di sepanjang sungai Nil.

Bangunan Ribuan Tahun

Mengutip Live Science Jumat, 30 Juni 2023, Groin tampaknya telah dibangun selama rentang waktu ribuan tahun. Beberapa contoh dari groin ditemukan di dekat situs kuno Amara West, di Sudan modern.

Groin yang ada di Sudan disinyalir berusia lebih dari 3.000 tahun. Namun, bangunan lainnya hanya berumur beberapa dekade. Para ahli menyompulkan, beberapa groin mungkin mungkin dibangun ketika Mesir kuno menguasai daerah tersebut. Sementara yang lain dibangun pada saat Kerajaan Kush, atau berbagai negara lain berkembang di wilayah tersebut.

"Sekitar 10% dari groin yang kami survei memiliki teknik konstruksi khas yang juga terlihat pada bangunan batu abad pertengahan di daerah tersebut. Namun, Beberapa dibangun dalam kenangan hidup, baru-baru ini pada tahun 1970-an," kata peneliti di University of Western Australia, Matthew Dalton.

Dalton mengatakan, ukuran dinding batu yang ada di sepanjang sungai Nil bervariasi. Beberapa ada yang kecil dan besar.

Sebagai contoh, groin yang ditemukan di situs kuno bernama Soleb di Sudan modernmemiliki panjang kisaran 700 meter dengan lebar 4 meter. Bangunannya terbuat dari batu kuarsa seberat 100 kilogram atau lebih.

Tidak jelas berapa ketinggian tembok di zaman kuno. Tetapi berdasarkan sisa-sisanya, dibutuhkan setidaknya 1.520 metrik ton kuarsa untuk membangunnya.

Berfungsi Menjebak Lumpur

Mengutip wawancara dengan penduduk sekitar, Groin dibangun untuk membantu menjebak lumpur saat sungai banjir. Sebagaimana diketahui, lumpur sungai akan membuat tanah lebih subur. Di sisi lain, adanya tembok juga membantu mencegah erosi oleh Sungai Nil.

“Grinding yang dijelaskan oleh tim dari Lembah Nil sangat menarik dan konsisten dengan pengamatan sistem pengelolaan air lainnya di seluruh Mesir selama period zaman kuno,” ujar ahli geoarkeologi di University of Cambridge, Judith Bunbury.

Profesor arkeologi dan seni Mesir di Universitas Ludwig Maximilian Munich yang telah mempelajari groin di sejumlah situs di Sudan. Julia Bunka mengatakan bahwa beberapa groin tampaknya berasal dari periode Kerma, yang berlangsung sekitar 2500 SM hingga 1500 SM.

Bunka, yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan dia sepakat bahwa pembangunan groin adalah tradisi yang bertahan lama, jelas berdasarkan pengetahuan asli di Sudan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 30 Jun 2023