anak
Rabu, 29 Maret 2023 08:58 WIB
Penulis:ifta
Surabaya, Halojatim.com- Kasus diabetes pada anak kini menunjukkan angka peningkatan yang siginifikan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Prevalensi kasus diabetes melitus tipe-1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023.
Lalu apa ciri-ciri anak kena diabetes?
Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, FAAP, FRCPI membeberkan beberapa ciri yang bisa mengindikasikan anak terkena diabetes.
1. Merasa lapar dan haus terus menerus
"Anak dengan diabetes akan merasa lapar dan haus terus-menerus meski baru selesai makan dan minum. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi. Rasa haus yang dialami bukan sekadar sensasi, melainkan disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh dehidrasi," jelasnya dari laman Antara, Rabu (29/3).
2. Sering buang air kecil
Kata dia banyak makan, banyak minum, banyak buang air kecil, berat badan turun, dan lemas atau loyo.
Aman mengatakan, anak dengan diabetes akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
“Bila sebelumnya anak sudah tidak ‘ngompol’ kemudian ‘ngompol’ lagi, hal yang pertama bisa kita pikirkan ini adalah diabetes, usia anak berapapun bisa 'ngompol' karena ini,” tambahnya.
3. Penurunan berat badan drastis
Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu juga bisa jadi indikasi anak dengan diabetes.
Meski sering makan, tubuh anak tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan.
Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut.
4. Ruam pada kulit
“Selain itu, sejumlah lokasi pada tubuh anak diabetes akan mengalami akantosis nigrikans, atau terlihat menghitam, seperti pada leher, ketiak, hingga jari-jari,” ujar Aman.
Pada tahun 2010 prevalensi kasus diabetes melitus terhadap anak di Indonesia hanya 0,028 per 100 ribu jiwa. Kemudian, pada tahun 2023 prevalensi kasus diabetes melitus menjadi 2 per 100 ribu jiwa. ***
Bagikan
Petani
9 bulan yang lalu