kemenkes
Rabu, 19 November 2025 05:27 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih

SURABAYA – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemenkes di Surabaya kini dilengkapi dengan layanan bedah jantung MICS dan perbaikan katup mitral. Masyarakat Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur tak perlu lagi repot mencari rumah sakit untuk bedah jantung.
Layanan terbaru ini telah dilaunching Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Senin (16/11/2026). Rumah Sakit di Jalan Indrapura Surabaya ini juga memiliki layanan PET Scan dan radioterapi.
Dengan adanya layanan baru tersebut, Menkes mengajak masyarakat untuk berobat ke RSUP Kemenkes. “Sekarang, pasien gak perlu lagi jauh-jauh ke Penang (Malaysia) atau ke luar negeri. Cukup di sini saja,” ujar Menkes saat konferensi pers
Rumah sakit rujukan bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia bagian timur tersebut telah membuktikan kesuksesannya melakukan operasi bedah jantung. Sejak 17 Oktober 2025, rumah sakit ini berhasil melakukan bedah jantung pada tiga pasien. Salah satu pasien bernama Dwi Pujianto (67) asal Sidoarjo yang dioperasi pada 17 Oktober lalu.
Menkes menyebut, kesuksesan RSUP Kemenkes Surabaya melakukan operasi bedah jantung, termasuk MICS dan perbaikan katup mitral, menjadi lompatan besar dalam meningkatkan akses layanan kardiovaskular di Jawa Timur dan wilayah sekitarnya.
“Hadirnya layanan unggulan ini juga diharapkan mampu mengurangi jumlah masyarakat yang selama ini harus pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi jantung akibat keterbatasan fasilitas dalam negeri,” urainya.
Menurut Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya Martha Muliana Lumogom Siahaan, pengembangan layanan unggulan di rumah sakit tersebut merupakan bagian dari program pemerintah memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia.
Martha menambahkan, Langkah ini sebagai upaya pemerintah memastikan masyarakat di seluruh tanah air dapat memperoleh layanan canggih seperti PET Scan, radioterapi, dan penanganan kasus kompleks seperti operasi jantung.
Dia menyadari, antren operasi jantung sangat panjang, dan sebagian masyarakat bahkan memilih berobat ke luar negeri.
“Kehadiran fasilitas ini diharapkan mengurangi jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Padahal, layanan tersebut dalam dilakukan dan pasien peroleh di dalam negeri,” terangnya.
Bagikan