Bathok Bercerita jadi Unggulan Produk Inovasi Literasi POP Kabupaten Pacitan di Tingkat Nasional

Jumat, 02 Juni 2023 10:11 WIB

Penulis:ifta

IMG-20230602-WA0010.jpg
Bathok Bercerita jadi Unggulan Produk Inovasi Literasi POP Kabupaten Pacitan di Tingkat Nasional

Pacitan, Halojatim.com- Bathok bercerita merupakan salah bentuk inovasi dari Tim Program Organisasi Penggerak (POP) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. 

Inovasi ini sangatlah unik dan mengundang penasaran banyak pihak. Pasalnya dari limbah dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan siswa dalam menambah kosa kata, membuat kalimat, dan tentunya mengasah daya imajinasi.

Berawal dari kegiatan di Surabaya POP Maarif NU berkaitan dengan literasi dan numerasi  beberapa waktu lalu akhirnya inovasi ini dapat tercipta dan bermanfaat. 

Dr. Sri Pamungkas, selaku salah satu Fasilitator Daerah (FASDA) menyampaikan bahwa pada saat kegiatan di Surabaya awalnya para peserta dikenalkan dengan kegiatan Walking Story.

Para guru di Kabupaten Pacitan yang tergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP LP Maarif NU) terus berkonsultasi dengan para fasilitator. 

Yulian, salah satu guru di SD Nuril Islam Pacitan instensif melakukan konsultasi hingga bersama tim inovasi POP LP Maarif NU Pacitan menciptakan inovasi “Bathok Bercerita”

“Saya sangat senang berkesempatan menimba ilmu terutama dalam kegiatan POP LP Maarif NU ini. Menurut saya program ini sangat luar biasa karena kami mendapatkan penguatan bahwa hal-hal rumit yang selama ini kami hadapi sedikit demi sedikit dapat terurai. Anak yang biasanya sulit membuat kalimat semakin piawai dan semakin kaya akan diksi. Suasana pembelajaran pun tidak monoton karena dilakukan sambil bermain”, ungkap perempuan 27 tahun tersebut.

“Alhamdulillah, kami akhirnya diberikan ide oleh para fasilitator untuk membuat media pembelajaran literasi dari tempurung kelapa yang selama ini dirasakan sebagai limbah di Pacitan. Kami intensif melakukan konsultasi hingga beride dengan teman-teman untuk memberinya nama “Bathok Bercerita”, imbuh Yulian. 

Lebih lanjut, Nungki, Guru SD Negeri Pacitan yang juga sebagai salah satu tim POP LP Maarif Kabupaten Pacitan yang saat ini berkegiatan di Jakarta menyampaikan bahwa dalam menggelar kegiatan “Bathok Bercerita” dibutuhkan kerja tim yang solid. Lintasan dalam permainan ini dibuat dari daun kelapa kering (blarak), termasuk cabang-cabangnya. 

Di setiap ujung cabang diberikan bathok dengan posisi tengkurap yang di dalamnya terdapat benda. Anak berjalan menuju lintasan dengan menggunakan egrang bathok.

Setiap yang melewati lintasan wajib membuka bathok tersebut dan apa pun benda yang ditemukan di dalam bathok tersebut wajib dibuat kalimat. 

Setelah seorang anak telah melewati lintasan, maka anak kedua dari anggota kelompok tersebut akan menuju cabang kedua dan apa pun benda yang ditemukan wajib dibuat kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. 

“Kami sangat berterima kasih pada para fasilitator yang tiada kenal lelah dalam melakukan pendampingan. Terima kasih juga kepada LP Maarif NU yang telah memberikan ruang-ruang luar biasa untuk para guru dalam berinovasi”, imbuh Nungki. 

Presentasi unjuk karya literasi dan numerasi tingkat nasional di Jakarta hingga besok Kabupaten Pacitan diwakili oleh Fairus. Waktu yang diberikan panitia selama 20 menit sangat membuat kesan luar biasa. 

Fairus menyampaikan bahwa diangkatnya inovasi pembelajaran literasi tidak lain adalah betkaitan dengan kearifan lokal. 

Bathok Bercerita menurut guru SD Alam Pacitan tersebut memberikan edukasi terhadap anak bagimana mereka menggunakan diksi dan membuat kalimat.

“Literasi dan numerasi merupakan salah satu hal krusial yang wajib dikuatkan. Word Economy Forum 2016 memprediksikan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor empat di duni kalau generasi mudanya mempunyai karakter baik, paham akan literasi dan mempunya kompetensi yang unik. Semua tidak lepas dari hakekat pendidikan yang bukan saja transfer knowledge, namun juga berkaitan dengan transfer of religious & transfer of value”, tegas Pamungkas. 

“Insyaallah media Bathok Bercerita ini dapat direplikasi di seluruh Lembaga pendidikan di Indonesia. Media ini pun insyaallah juga dapat diterapkan dalam beberapa bidang ilmu. Ke depan kami akan mendampingi untuk direalisasikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Semoga dilancarkan dan terwujud. Aamiin” kata Pamungkas mengakhiri. ***