#kabupatengresik
Senin, 26 Agustus 2024 14:15 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SIDOARJO I halojatim.com - Datang bukan sebagai unggulan tak membuat Akademi Sarana Talenta Indonesia atau ASTI ciut nyali. Bahkan sebaliknya, tim asal Kudus, Jawa Tengah, ini membuat kejutan besar dalam Asian Soccer Championship (ASC) U-14.
---
CUACA di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, pada Minggu (25/8/2024) sangat menyengat. Wajar karena jam menunjukan pukul 13.30 WIB. Di catatan petugas pertandingan pun tertulis 33 derajat celcius.
Namun, kondisi itu tak membuat para pemain ASTI mengeluh. Mereka sudah bersiap masuk ke lapangan untuk menghadapi kesebelasan Farfaza dari Kota Surabaya dalam final Asian Soccer Championship (ASC) U-14.
‘’Latihan seminggu delapan kali membuat stamina anak-anak sudah siap bertanding dalam kondisi apa pun. Alhamdulillah, tidak ada pemain yang mengalami cedera,’’ kata Pelatih ASTI Rahman Halin.
Ya, Rizqi Maulana dkk memang masih terlihat bugar. Meski dua jam sebelumnya, para penggawa ASTI baru saja memeras keringat dan konsentrasi untuk bisa lolos ke final. Dengan susah payah, kesebelasan asal Kota Kretek, sebutan Kudus, itu dipaksa menang adu penalti 3-2 atas tim dari Kota Surabaya yang lain, Katlea Jaya FC. Di babak normal 2x20 menit, kedua kesebelasan bermain imbang 0-0.
Kiper sekaligus kapten ASTI Rizqi Maulana menjadi bintang lapangan. Dua kali dia menggagalkan tendangan penalti lawan. Strategi jitu Rahman membuat Katlea Jaya harus mengubur ambisi untuk lolos ke final dan juara.
‘’Kami dan Farfaza sudah saling tahu kekuatan dan kelemahan masing-masing. Di babak penyisihan grup, kami sudah bertemu dan hasilnya imbang 2-2,’’ jelas Rahman yang di masa mudanya pernah membela Persiku Kudus, Persijap Jepara, PSIR Rembang, dan Persema Malang itu.
Bahkan, dalam pertandingan yang dilaksanakan Sabtu (23/8/2024) tersebut, ASTI sempat unggul 2-0. Hanya, ujar Rahman, masalah nonteknis membuat dia tak bisa menunggui pertandingan hingga selesai.
‘’Kurang 10 menit saya tinggal dan nggak memperkirakan lawan bisa menyamakan kedudukan. Tapi dari itu, kami sudah tahu bagaimana kalau bertemu Farfaza lagi,’’ papar Rahman.
Dalam pertandingan final, lagi-lagi Risky bermain gemilang. Tercatat, dua kali dia menggagalkan peluang Farfaza yang nyaris menjadi gol. Satu dari tembakan jarak dekat di dalam kotak penalti dan satunya dari tembakan bebas yang sangat keras dan mengarah ke pojok gawang.
Atas penampilannya itu, kiper kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, itu dinobatkan sebagai pemain terbaik. Gol kemenangan ASTI sendiri disumbangkan Ardi di menit ke-12. Sontekannya bersarang ke gawang lawan yang dikawal Arvel.
‘’Atas keberhasilan ini, ASTI berhak mendapat tiket lolos ke Thailand,’’ tegas Ketua Panitia ASC Nasional Ibnu Hambal.
Gelar juara yang diraih ASTI sebanding juga dengan perjuangan yang dilakukan. Jumat malam, tim yang dipimpin langsung oleh Arif Budianto selaku pemilik sudah berangkat dari Kudus menuju Sidoarjo.
‘’Terasa jauh karena saya tidur eh tahu tahu bangun sudah sampai dan pagi hari,’’ terang Rahman. ASTI berangkat ke Kota Udang, julukan Sidoarjo, dengan status sebagai juara di babak penyisihan wilayah yang dilaksanakan di Bantul, Jogjakarta.
Dari mesin pencarian data, jarak Kudus ke Sidoarjo mencapai 279 kilometer. Selain itu, selama mengikuti ASC, ASTI tidur di sebuah balai desa yang tidak terlalu jauh dari Stadion Jenggolo, venue pertandingan ASC.
Hingga akhirnya, rasa lelah dan semangat tak kenal menyerah menyerah itu terbalas tuntas. ASTI juara di U-14 ASC dan berhak terbang ke Negeri Gajah Putih, julukan Thailand. (*)
Bagikan
Sidoarjo
3 bulan yang lalu