APBD SURABAYA 2021 RP 9,8 TRILIUN

Minggu, 29 November 2020 06:11 WIB

Penulis:Andri

APBD Kota Surabaya yang disahkan Sabtu (28/11/2020)
APBD Kota Surabaya yang disahkan Sabtu (28/11/2020) undefined

Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Kota Surabaya 2021 diketok. Jumlahnya cukup besar  Rp9.828.392.793.866 atau Rp9.8 triliun dan disahkan dalam rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

"Saat ini kondisi masih pandemi COVID-19, masih banyak warga yang butuh bantuan dan ekonomi Surabaya perlu dipulihkan. APBD harus bermuara pada peningkatan pelayanan kesejahteraan rakyat. Ini tugas kita bersama," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti.

Adapun postur anggaran APBD Surabaya 2020 secara umum pada pendapatan sebesar Rp8.660.402.684.341 dengan kontribusi terbesar pendapatan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp5.561.555.949.38. Pada sektor belanja daerah terdiri dari belanja operasional, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer.

Belanja daerah terbesar pada belanja operasional sebesar Rp7.512.031.120.155 dan sisah lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada tahun anggaran sebelumnya direncanakan sebesar Rp 1.177.990.109.525.

Reni merinci alokasi anggaran pada APBD 2021 diprioritaskan untuk atasi dampak pandemi hingga pemulihan ekonomi sesuai dengan tema pembangunan Kota Surabaya Tahun 2021 yaitu "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial dengan fokus Pembangunan Pemulihan Ekonomi, Pemulihan Industri, Pariwisata dan Investasi, Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial dan Reformasi Sistem Ketahanan Bencana guna Mewujudkan Visi Pembangunan Kota Surabaya".

Tema pembangunan tersebut diarahkan pada 12 prioritas pembangunan di antaranya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19; penataan kawasan permukiman dan wilayah perkotaan dengan memperhatikan daya dukung kota serta infrastruktur dan utalitas kota yang terpadu dan efisien.

Selain itu, peningkatan pelayanan dasar kepada masyarakat di berbagai aspek pemerintahan, kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi; pemulihan dan penguatan sistem kesehatan; penguatan sistem jaring pengaman sosial; penguatan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai budaya lokal dalam sendi kehidupan masyarakat; peningkatan ketahanan pangan; peningkatan ketahan bencana.

Begitu juga dengan peningkatan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitan pelayanan publik; transparansi pengelolaan belanja daerah didukung sistem informasi yang terintegrasi, meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan; pelaksanaan skenario tatanan normal baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan memperhatikan protokol Covid-19, pelaksanaan program skala besar dan prioritas.

Walaupun APBD Surabaya 2021 sudah digedok, Reni meminta Pemkot Surabaya tidak luput mengejar target pendapatan APBD Surabaya 2020 hingga penghujung tutup tahun anggaran 2020.

"Kita masih ada PR (pekerjaan rumah) dimana per pertengahan November target pendapatan masih sekitar 80,76 persen dan target belanja sekitar 69,51 persen," katanya.