pendidikan
Senin, 06 November 2023 22:40 WIB
Penulis:Andri
Editor:Andri
SURABAYA I halojatim.com - Program double track dari pemerintah bersambut. Dua sekolah swasta di Kota Surabaya menjalani kerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan International Hospitality School (IHS) Adhikari.
''Ada dua sekolah yang sudah bekerja sama dengan kami. Keduanya adalah SMA Ta'miriyah Surabaya dan SMA Muhammadiyah 1 Surabaya,'' kata Direktur Sekolah IHS Adhikari Tatang Hidayat.
Pihaknya mengaku gembira bisa berpartipasi di Program Double Track itu. Sekolah Double Track adalah suatu sistem yang melibatkan dua jalur pendidikan di dalam satu sekolah. Dalam sistem ini, siswa dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Jalur pertama adalah jalur akademik yang menekankan pada pembelajaran mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan sejarah. Jalur kedua adalah jalur keterampilan yang menekankan pada pembelajaran keterampilan praktis seperti tata boga, tata busana, atau teknik otomotif.
Diakui Tatang, pihaknya memang menargetkan dua sekolah yang bisa diajak kerjasama. Kebetulan, kedua sekolah tersebut tertarik dengan bidang di IHS Adhikari.
''Di SMA Ta'miriyah yang diajarkan tentang food and beverage atau divisi makanan dan minuman, hotel, dan kewirausahaan. Sedangkan Di Muhammadiyah 1 yang diajarkan house kepping ( perawatan kamar) dan yang berkaitan dengan kehotelan,'' ujar dia.
Pelaksaan double track di kedua sekolah tersebur sudah berjalan. Di SMA Ta'miriyah dan SMA Muhammadiyah 1, jumlah pertemuannya 12 kali selama 1 semester atau selama enam bulan.
''Lima kali teori dan tujuh kali praktek. Peminatnya sangat banyak di kedua sekolah tersebut,'' jelas Tatang.
Program double track ini, sebenarnya, kata Tatang dikhususkan siswa kelas 10-11. Hanya, di SMA Muhammadiyah 1, dialokasika kelas 12. ''Biar siswa secara memori masih nempel dengan apa yang diajarkan. Sehingga ketika sudah lulus dan ada lowongan, siswa bisa memenuhi lowongan itu,'' papar Tatang.
Dengan siswa yang berminat cukup banyak, pihaknya, ujar Tatang, membagi menjadi beberapa kelompok. Tujuannya agar pendidikan pelatihan bisa berlangsung efektif dan efesien. (*)
Bagikan
digital
25 hari yang lalu
pendidikan
sebulan yang lalu