Ajang Selancar Paling Bergengsi Resmi Dibuka, Para Atlet Tersihir Ombak Pantai Banyuwangi

Sabtu, 28 Mei 2022 19:36 WIB

Penulis:ifta

Editor:ifta

_aopbgkirh_img-20220528-wa0025.jpg
Para atlet peselancar profesional dari seluruh dunia sejak Jumat berkumpul di Pantai G-Land Banyuwangi.

BANYUWANGI, Halojatim.com- Para atlet peselancar profesional dari seluruh dunia sejak Jumat hingga hari ini berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti kegiatan World Surf League (WSL).

Banyuwangi menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi yang mempertemukan penakluk ombak dari seluruh dunia.

Ajang selancar ini digelar di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam kegiatan ini secara resmi sudah dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, pada Jumat sore (27/5) kemarin. 

Berbagai atraksi budaya turut memeriahkan ajang internasional tersebut. 

Jaranan Buto hingga Tari Gandrung ikut mewarnai kemeriahan turnamen tersebut. 

Penampilan seniman dari Sanggar tari Alang-Alang Kumitir, Tegaldlimo itu, membuat para peselancar terbaik dunia sangat senang. 

Mereka berdiri dari tempat duduknya dan menyorotkan kamera handphonenya.

Para atlet mengaku tersihir dengan pesona ombak di pantai G-Land Banyuwangi ini.

"Ini pembukaan yang paling meriah dari berbagai pertandingan yang pernah saya ikuti di berbagai negara. Banyuwangi luar biasa. Kami disambut dengan budaya Indonesia," ungkap Lakey Peterson, peselancar perempuan asal Amerika Serikat seperti dilansir dari laman resmi banyuwangikab.go.id.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh peselancar asal Brazil, Gabriel Medina. 

Ia takjub dengan pertujukan kesenian khas Banyuwangi itu. 

"Sambutan pembukaannya sangat menyenangkan. Tarian dan pertunjukannya, semuanya sangat keren. Inj ajang selancar paling keren," ujar lelaki kelahiran 1993 itu.

Para peselancar terbaik dunia yang berkumpul di Banyuwangi juga merasakan tantangan sekaligus kekaguman terhadap pesona ombak G-Land Banyuwangi. 

Pantai ini dikenal memiliki ombak kiri terbaik dunia. Dengan ketinggian ombak 6-8 meter dan panjang 2 kilometer, pantai ini menjadi destinasi impian seluruh peselancar.

Para peselancar dunia yang pertama kali menjajalnya langsung terbius oleh ombak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo itu, salah satunya peselancar asal Brazil, Jadson Andre.

"Saya berani mengatakan bahwa hari ini adalah hari selancar terbaik dalam hidup saya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan untuk semuanya," tulisnya pada unggahan di media sosial saat menjajal ombak G-Land.

Bahkan, bagi sejumlah peselancar yang pernah menjajal keasyikan G-Land mengakui hal tersebut dengan cukup sentimentil. 

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Kelly Slater. Peselancar asal Amerika Serikat itu perna menjadi jawara saat WSL digelar di G-Land Banyuwangi pada 1995. 

"Terimakasih telah menyambut kembali di Banyuwangi dengan baik dan dengan segala keramahannya. 27 tahun yang lalu saya di sini, dan tahun ini senang bisa berada di sini kembali. Kami menantikan untuk bisa datang  di event ini," aku atlet kelahiran 1972 itu.

Rio Waida, satu-satunya peselancar asal Indonesia yang berlaga di WSL seri G-Land ini merasa senang dengan penyelenggaraan tersebut. 

Ia mematok target bisa memenangkan kompetisi pada seri keenam lomba selancar paling prestisius yang diselenggarakan sejak 1976 itu.

"Saya akan berusaha untuk menjadi pemenang demi bangsa Indonesia," jelasnya. (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

setahun yang lalu