Jawa Timur
Rabu, 24 Agustus 2022 19:18 WIB
Penulis:ifta
TUBAN, Halojatim.com- Sebanyak 700-an koperasi di wilayah Tuban Jawa Timur mati suri atau tidak aktif.
Penyebabnya beragam, ada yang karena keuntungannya yang kecil, sampai ada anggotanya yang banyak menunggak pinjaman.
Karena tunggakan itupula perputaran uang di koperasi tersebut akhirnya tidak bisa lancar.
Sampai dengan bulan Agustus 2022 ini Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban mencatat ada 700 koperasi dinyatakan tidak aktif berdasarkan sistem online data di Kementerian Koperasi.
“Saat ini di Kabupaten Tuban terdapat 1.324 koperasi. Dari jumlah tersebut, sekitar 700 koperasi tidak aktif,’’ kata Kabid Koperasi pada Diskopumdag Tuban, Suwanto saat ditemui di kantornya, Senin (22/08).
Pihaknya terus berupaya menghidupkan dan mengaktifkan kembali koperasi yang saat ini sedang tidak sehat atau kurang sehat tersebut.
"Tahun ini kami targetkan 125 koperasi dari 700 koperasi itu untuk aktif kembali," ungkapnya.
Dari 125 koperasi itu, lanjut Suwanto, diprioritaskan yang berpotensi dibangkitkan kembali, yakni koperasi berbasis kehutanan dan koperasi berbasis gender, seperti di bawah naungan Muslimat, Fatayat, maupun Aisyiyah.
Lalu apa kriteria koperasi yang tidak aktif? Menurutnya koperasi yang tidak aktif yaitu tidak menyelenggarakan rapat anggota tahunan, pertanggungjawaban ataupun rapat anggota rencana kerja selama dua tahun berturut-turut.
"Ada juga koperasi kriteria kurang sehat, yaitu apabila ada modal simpanan yang mengendap tidak ada yang pinjam dari anggotanya, sehingga perputaran keuangan lambat," jelas mantan Kabid Pariwisata dilansir dari laman resmi Pemkab Tuban.
Untuk mengaktifkannya kembali, pihaknya dibantu Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) melakukan kunjungan pendampingan dan memfasilitasi, memediasi solusi penanganannya.
"Termasuk kemacetan tunggakan pinjaman dan lain sebagainya," tandas Suwanto. (*)
Bagikan
ojk
9 bulan yang lalu