6.000 TON BERAS BUAT CUKUP KEBUTUHAN MASYARAKAT SLAMA RAMADHAN IDUL FITRI

Senin, 18 Maret 2024 23:40 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-BERAS DOLOG BANYUWANGI.JPG
Persediaan beras Dolog di Banyuwangi aman untuk Ramadhan dan Lebaran 2024

BANYUWANGI I halojatim.com – Masyarakat Banyuwangi tak perlu cemas akan kelangkaan beras. Perum Bulog Cabang Banyuwangi memastikan ketersediaan beras mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayahnya selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

 


Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Banyuwangi Harisun mengatakan per hari ini stok beras di gudang Bulog setempat mencapai sekitar 6.000 ton dan cukup aman untuk kebutuhan bukan puasa Ramadhan hingga Lebaran. "Kalau stok beras 6.000 ton yang tersedia di gudang sangat mencukupi sampai Lebaran, bahkan untuk tiga bulan ke depan ketersediaan beras masih aman," katanya.

 

Stok beras sebanyak 6.000 ton tersebut, kata Harisun, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, stok yang tersedia juga untuk penyaluran bantuan pangan dan beras program stabilisasi pasokan harga pasar atau beras SPHP. Beras SPHP, lanjut ia, untuk memasok ke toko-toko mitra maupun pasar tradisional dan dijual di bawah harga pasaran, yakni Rp10.900 per kilogram.

 


"Stok beras yang ada saat ini juga untuk bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Banyuwangi," kata Harisun.

 


Ia mengatakan pada hari ini Bulog Cabang Banyuwangi juga menerima kiriman beras impor dari Vietnam sebanyak sekitar 20.000 ton untuk didistribusikan ke beberapa daerah lainnya. Sebanyak 20.000 ton beras impor dari Vietnam yang diangkut menggunakan kapal itu tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dan sudah siap membongkar muatan berasnya.


 

Dari sekitar 20.000 ton beras impor itu, kata Harisun, selain untuk kebutuhan dan persediaan di Banyuwangi, nantinya juga akan didistribusikan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) karena Bulog Banyuwangi mendapatkan tugas dari Bulog pusat untuk mendistribusikan beras ke dua daerah itu.

"Dari 20.000 ton beras yang baru tiba itu, mungkin sekitar 5.000 ton tetap disimpan di gudang Bulog Banyuwangi, sementara 15.000 ton beras lainnya dikirim ke NTB dan NTT," katanya. (*)